Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Prosesi Arak-Arakan Gunungan Sekaten Keraton Yogyakarta Rabu 21/11

Keraton Yogyakarta memiliki tradisi unik setiap tahun dalam meperingati Maulid Nabi Muhammad, yaitu Garebeg dengan iring-iringan Gunungan Mulud berisikan hasil bumi.
Abdi dalem menyelesaikan pembuatan gunungan di Bangsal Magangan, kompleks Keraton Ngayogyakarta, Jogja, Senin (19/11/2018)./Bisnis-Desi Suryanto
Abdi dalem menyelesaikan pembuatan gunungan di Bangsal Magangan, kompleks Keraton Ngayogyakarta, Jogja, Senin (19/11/2018)./Bisnis-Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA – Keraton Yogyakarta memiliki tradisi unik setiap tahun dalam meperingati Maulid Nabi Muhammad, yaitu Garebeg dengan iring-iringan Gunungan Mulud berisikan hasil bumi.

Menurut informasi dari akun twitter resmi Keraton Yogyakarta @kratonjogja, prosesi Grebeg Keration Yogyakarta akan digelar Rabu (21/11/2018) mulai pukul 07.30 WIB.

Keraton Kasultanan Ngayogyakarta kembali menggelar tradisi Garebeg Mulud tahun BE 1952 (tahun Masehi 2018)  yang menghadirkan tujuh buah gunungan dan digelar sebagai bentuk perayaan kelahiran Nabi Muhaammad SAW.

Gunungan merupakan kelengkapan utama dalam rangkaian upacara Garebeg sebagai ungkapan rasa syukur Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk diberikan kepada rakyatnya.

Berikut urutan prosesi Garebeg Sekaten Yogyakarta menurut akun twitter @kratonjogja itu.

Arak-arakan Gunungan Garebeg  Sekaten diawali dengan barisan bregada (brigade pasukan keraton) yang keluar dari Kompleks Sitihinggil, seluruh bregada menuju ke Alun-alun Utara melalui Bangsal Pagelaran.

Dalam gladi resik yang diunggah akun twitter  @kratonjogja , tampak Bregada satu per satu kirab menuju Alun-alun Utara diiringi dengan gendingnya masing-masing.

Usai seluruh bregada menempatkan diri dalam barisan barikade di Alun-alun Utara, Manggala Yudha (Panglima Pasukan Keraton) munuruni Bangsal Sitihinggil dan bergabung di Alun-alun Utara.

Setelah semua persiapan di Alun-alun Utara selesai, barulah bregada pengawal Gunungan yang nantinya akan dibawa ke Masjid Gedhe menuruni Kompleks Sitihinggil.

Tak lama setelah itu terdengar tembakan salvo dari Bregada Nyutra. Hal ini menandakan bregada pengawal gunungan telah keluar dari Kompleks Pagelaran Keraton Yogyakarta.

 Tembakan salvo ini terdengar sebanyak tiga kali, menandakan gunungan yg hendak dikirim ke Masjid Gedhe, Kepatihan, dan juga Pura Pakualaman telah keluar dari Kompleks Pagelaran.

Usai menjalani prosesi di Masjid Gedhe, barulah gunungan-gunungan sekaten tersebut diperebutkan olah masyarakat.

Berikut video gladi resik prosesi pasukan keraton pengiring Gunungan Garebeg Sekaten, yang diposting oleh @kratonjogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper