Kabar24.com, JAKARTA- Tujuh orang tewas dalam pertempuran terbaru antara tentara Israel dan kelompok militan Palestina di Gaza, Hamas.
Pertempuran terbaru ini pecah setelah operasi rahasia pasukan khusus Israel di wilayah Gaza terbongkar pada hari Minggu (11/11). Operasi tersebut menyebabkan tujuh warga Palestina, termasuk seorang komandan Hamas, dan seorang tentara Israel tewas sebagimana dikutip BBC.com, Rabu (14/11).
Kelompok Hamas, yang menguasai wilayah Gaza, lantas melancarkan serangan roket ke Israel, lebih dari 400 roket sejak Senin (12/11).
Aksi itu dibalas dengan serangan udara oleh Israel ke Gaza, sejauh ini mengenai 150 sasaran.
Pertempuran yang tengah terjadi ini tercatat sebagai salah satu yang paling serius sejak perang skala penuh antara Israel dan Hamas tahun 2014. Baik Israel maupun Hamas menyatakan akan mempergencar serangan.
Setelah sempat mereda menyusul kekerasan pada Minggu, roket dan mortir bertubi-tubi ditembakkan ke wilayah Israel pada Senin malam (12/11). Menurut tim medis Israel, serangan itu menewaskan satu orang dan melukai 28 orang lainnya.
Bus yang dilaporkan mengangkut tentara, terkena tembakan rudal antitank di Shaar Hanegev. Seorang serdadu luka parah akibat peristiwa itu.
Pada Senin malam juga, seorang pria terbunuh ketika gedung apartemen di Ashkelon dihantam roket. Dia diidentifikasi sebagai warga Palestina dari wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Sedangkan delapan orang lainnya cedera, termasuk dua perempuan yang dilaporkan dalam kondisi serius.
Seorang warga bernama Claude Bonfito tinggal di kota pesisir, Ashkelon, menceritakan apa yang dialaminya.
"Dalam hitungan dua detik sejak alarm berbunyi, kami mendengar suara keras boom, gorden beterbangan, kaca pecah, dan setelah beberapa menit kami keluar, kami menyadari ternyata rudal menghantam bangunan di samping kami," ujar Bonfito.
Sebagai balasannya, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) melancarkan serangan yang disebut serangan skala besar terhadap sasaran-sasaran militer milik Hamas dan kelompok Jihad Islam.