Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto mengumpulkan organisasi masyarakat Islam, tokoh agama, ulama, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.
Mereka berkumpul untuk membahas situasi terkini termasuk pembakaran bendera bertuliskan tauhid beberapa waktu lalu.
Wiranto mengatakan bahwa diskusi tersebut dilakukan secara santai sambil minum kopi dan makan soto.
“Sekarang tepat sekali karena suasananya hujan. Minum kopi makan soto tambah enak sehingga pagi ini kita betul-betul melaksanakan acara santai. Bicaranya santai tapi masalahnya serius karena masalah akidah,” katanya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam), Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Wiranto menjelaskan bahwa sudah menjadi tugasnya untuk mengamankan kondisi Indonesia agar tetap stabil dan aman.
Alasannya adalah untuk memberi jaminan kehidupan yang layak kepada masyarakat. Menurutnya, jika negara tidak aman, pemerintah dan rakyat tidak akan bisa bekerja.
“Maka banyak contoh bahwa negara tidak stabil, rakyat pasti sengsara. Contoh Vietnam dulu, Irak. Begitu stabil rusuh perang, sekarang melarat. Mesir dan Libya juga sama,” jelasnya.
Oleh karena itu, penting bagi Wiranto segera menyelesaikan masalah pembakaran bendera tauhid karena jika dibiarkan bisa memecah belah umat.
“Kemarin saya dapat permasalahan. Tidak besar sih, cuma satu kecamatan kecil. Di Limbangan, Garut. Pelaku tiga orang, satu pembawa dan dua pembakar bendera. Tapi kok berkembangnya sampai ke negara, ke Indonesia begitu luas. Ini tidak adil,” ucapnya.