Bisnis.com, JAKARTA – Pimpinan CNN Jeff Zucker kritik tajam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beberapa jam setelah bom pipa dikirimkan ke kantor saluran berita ternama tersebut di New York.
“Benar-benar ada kurangnya pemahaman di Gedung Putih tentang keseriusan atas retorika yang mereka lancarkan terhadap media,” ujar Zucker dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/10/2018).
“Presiden, dan terutama sekretaris pers Gedung Putih, harus memahami pentingnya kata-kata mereka. Sejauh ini, mereka tidak menunjukkan pemahaman itu.”
Sebuah bom pipa, yang ditujukan kepada mantan Direktur CIA John Brennan, melalui CNN pada Rabu (24/10) waktu setempat, adalah salah satu dari beberapa paket bom yang dikirimkan kepada sejumlah tokoh politik Demokrat, di antaranya mantan Presiden Barack Obama, Hillary Clinton, mantan Jaksa Agung Eric Holder, miliarder George Soros.
'Serangan' yang ditargetkan pada tokoh-tokoh terkemuka Demokrat ini pun memicu spekulasi bahwa pelaku mungkin telah terinspirasi oleh retorika yang kerap dilancarkan Trump terhadap tokoh-tokoh Demokrat dan media.
Zucker sendiri tampaknya menerima kemungkinan itu. Pada Selasa (23/10), ajudan Hillary Clinton Philippe Reines juga menganjurkan agar Gedung Putih berintrospeksi atas bagaimana Trump bertanggung jawab untuk kondisi saat peristiwa macam ini terjadi, seperti dilansir NBC News.
Baca Juga
Trump memang telah sering mengritik CNN dan beberapa media lain sebagai “fake news” atau berita palsu. Presiden ke-45 AS ini bahkan bertindak terlalu jauh dengan melabeli mereka "musuh" rakyat Amerika.
Sementara itu, Trump bersama dengan para pemimpin politik dari Partai Demokrat dan Republik mengecam keras bentuk ancaman ini, yang terjadi hanya sekitar dua pekan sebelum pemilihan kongres digelar pada 6 November.
Dalam sebuah kesempatan di Gedung Putih, Trump mengutuk bom pipa sebagai hal yang keji serta menegaskan bahwa tindakan atau ancaman kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di Amerika Serikat.