Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor 'Dihadiahi' Bom, Bos CNN Kecam Trump

Pimpinan CNN Jeff Zucker mengritik tajam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beberapa jam setelah bom pipa dikirimkan ke kantor saluran berita ternama tersebut di New York.
Presiden AS Donald Trump duduk di kursi yang disediakan untuk kepala negara sebelum menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB k3-73 di kantor pusat AS di New York, AS, 25 September 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump duduk di kursi yang disediakan untuk kepala negara sebelum menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB k3-73 di kantor pusat AS di New York, AS, 25 September 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pimpinan CNN Jeff Zucker kritik tajam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beberapa jam setelah bom pipa dikirimkan ke kantor saluran berita ternama tersebut di New York.

“Benar-benar ada kurangnya pemahaman di Gedung Putih tentang keseriusan atas retorika yang mereka lancarkan terhadap media,” ujar Zucker dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/10/2018).

“Presiden, dan terutama sekretaris pers Gedung Putih, harus memahami pentingnya kata-kata mereka. Sejauh ini, mereka tidak menunjukkan pemahaman itu.”

Sebuah bom pipa, yang ditujukan kepada mantan Direktur CIA John Brennan, melalui CNN pada Rabu (24/10) waktu setempat, adalah salah satu dari beberapa paket bom yang dikirimkan kepada sejumlah tokoh politik Demokrat, di antaranya mantan Presiden Barack Obama, Hillary Clinton, mantan Jaksa Agung Eric Holder, miliarder George Soros.

'Serangan' yang ditargetkan pada tokoh-tokoh terkemuka Demokrat ini pun memicu spekulasi bahwa pelaku mungkin telah terinspirasi oleh retorika yang kerap dilancarkan Trump terhadap tokoh-tokoh Demokrat dan media.

Zucker sendiri tampaknya menerima kemungkinan itu. Pada Selasa (23/10), ajudan Hillary Clinton Philippe Reines juga menganjurkan agar Gedung Putih berintrospeksi atas bagaimana Trump bertanggung jawab untuk kondisi saat peristiwa macam ini terjadi, seperti dilansir NBC News.

Trump memang telah sering mengritik CNN dan beberapa media lain sebagai “fake news” atau berita palsu. Presiden ke-45 AS ini bahkan bertindak terlalu jauh dengan melabeli mereka "musuh" rakyat Amerika.

Sementara itu, Trump bersama dengan para pemimpin politik dari Partai Demokrat dan Republik mengecam keras bentuk ancaman ini, yang terjadi hanya sekitar dua pekan sebelum pemilihan kongres digelar pada 6 November.

Dalam sebuah kesempatan di Gedung Putih, Trump mengutuk bom pipa sebagai hal yang keji serta menegaskan bahwa tindakan atau ancaman kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper