Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjil-Genap Bikin Penjualan Mobil Bekas Naik 20%

Pertumbuhan penjualan mobil bekas meningkat hingga 20% sejak kebijakan ganjil genap diterapkan di DKI Jakarta.
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan penjualan mobil bekas meningkat hingga 20% sejak kebijakan ganjil genap diterapkan di DKI Jakarta. 

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan dampak negatif ganjil genap inilah yang membuat pemerintah masih mengaji kelanjutan kebijakan ini setelah Asian Para Games 2018.

Menurut Sigit, selama pelaksanaan ganjil genap pertumbuhan penjualan mobil bekas melonjak signifikan.

"Selama Asian Games sampai saat ini ya, hasil countingnya BPTJ ada peningkatan penjualan mobil second sampai 20%," ujarnya usai diskusi buah manis ganjil genap di kantor ITDP Indonesia, Rabu (10/10/2018).

Pemerintah, kata dia, ingin membuat kebijakan yang merangsang masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. DKI tak ingin kebijakan ini justru mendorong orang membeli lebih banyak kendaraan pribadi. 

"Kami kritisi juga dampak ekonominya seperti apa?"

Awal September lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mempertimbangkan dampak negatif jika perluasan ganjil genap dipermanenkan. Kendati sejumlah pihak memuji keberhasilan ganjil genap mengatasi kemacetan, Anies khawatir efek jangka panjangnya. 

Menurut Anies Baswedan, reaksi dari masyarakat harus dipertimbangkan. Dia memperkirakan warga Jakarta akan mengambil keputusan untuk memiliki dua kendaraan dengan pelat nomor ganjil dan genap bila kebijakan ini menjadi permanen. 

Kebijakan yang dibuat harus tidak memberikan efek terhadap sifat konsumtif masyarakat terhadap pembelian kendaraan pribadi. Akan tetapi, kebijakan ini harus mengubah perilaku warga Jakarta untuk menggunakan transportasi massal.

"Dalam jangka panjang ternyata dampaknya beda, yang terjadi sebagian justru memiliki kendaraan tambahan. Jadi bukan mengurangi kemacetan tapi menambah jumlah kendaraan. Oleh karena itu kami akan kaji lebih jauh," kata Anies Baswedan, Selasa (4/9/2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper