Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawaslu Bakal Sosialisasi Larangan Politik Uang

Badan Pengawas Pemilu akan gencar melakukan sosialisasi larangan politik uang pada masa tenang kampanye.
Mochammad Afifuddin
Mochammad Afifuddin

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Pemilu akan gencar melakukan sosialisasi larangan politik uang pada masa tenang kampanye.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin mengatakan bahwa upaya tersebut demi meningkatkan psikologi ketakutan kepada pemberi dan penerima uang dengan alasan memilih.

“Kami ingin melakukan yang sudah kami lakukan di pilkada yang relatif menurut kami secara subjektif ada dampaknya,” katanya saat ditemui di ruangannya, Senin (8/10/2018).

Patroli politik uang ini jelas Afif akan dilakukan bersama semua penyelenggara pemilu. Daerah yang jadi sasaran adalah 176 tempat yang memiliki tingkat kerawanan politik uang.

Berdasarkan indeks kerawanan pemilu yang dilakukan Bawaslu melalui pemetaan sejak Juni hingga September, ada 94 kabupaten/kota potensi keamanan yang rentan dengan status tinggi dan 420 kabupaten/kota sedang.

Dari sisi netralitas ASN, sebanyak 93 kabupaten/kota rawan dengan tingkat tinggi dan 421 kabupaten/kota statusnya sedang.

Sementara itu ada 90 kabupaten/kota ujaran kebencian serta suku, ras, dan agama statusnya tinggi dan 424 kabupaten/kota sedang.

Politik uang menjadi paling banyak tingkat kerawanannya. Sebanyak 176 kabupaten/kota statusnya tinggi dan 338 daerah rendah.

Untuk mengatasi ini, Bawaslu berharap ada kebijakan berbeda di setiap daerah tergantung dari sisi kerawanannya.

“Termasuk kami juga sudah berbicara ke parpol di jajaran provinsi dan kabupaten agar kita harapkan itu dilakukan sehingga pencegahan ini sudah kami sampaikan. Jika tetap ada hal-hal yang dilarang itu dilakukan ya kami tindak,” ucap Afif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper