Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku heran dan tidak menyangka atas kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet mengenai pengeroyokan yang menimpa dirinya.
"Tentu ada banyak misteri tentang kenapa orang berumur 70 tahun membiarkan dirinya jatuh ke dalam lembah keterangan dusta dan kesaksian palsu yang dia sampaikan kepada orang-orang penting bahwa operasi plastiknya adalah sebuah penganiayaan," kata Fahri di Jakarta pada Rabu (3/10/2018).
Namun, Ratna mengungkapkan bahwa dirinya berbohong dan lebam di wajahnya karena habis menjalani operasi sedot lemak.
Dalam klarifikasinya, Ratna juga meminta maaf karena telah membohongi beberapa elite Koalisi Indonesia Adil Makmur seperti Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02, Amien Rais, Djoko Santoso dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Fahri mengatakan peristiwa itu telah menyebabkan kesimpangsiuran di masyarakat bahkan melahirkan kemarahan.
"Pengakuan Ratna itu telah menjelma menjadi isu politik yang membuat kehidupan politik dan jagat politik gaduh dalam situasi seperti ini," ujarnya.
Menurut Fahri, kasus Ratna itu memiliki konsekuensi sosial maupun politik. Namun yang penting adalah menelisik apakah kelakuan seperti itu cukup dimaafkan atau memiliki konsekuensi hukum, terutama kepada Ratna yang telah memberikan keterangan bohong.
Fahri pun menilai kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet harus dipertanggungjawabkan agar tidak terulang di masa depan.
"Jadi ini kompleks prosesnya, saya condong agar peristiwa ini tidak terulang maka harus ada konsekuensi pada pribadi-pribadi tertentu untuk bertanggung jawab," kata dia.