Kabar24.com, JAKARTA — Pemilihan Umum Legislatif 2019 tidak hanya menjadi panggung bagi para politisi karier, tetapi juga menarik minat deretan figur publik.
Sejumlah artis, pemuka agama, hingga bekas olahragawan terkemuka dilamar oleh partai politik atau juga berinisiatif mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg). Salah satu cabang olahraga populer di Indonesia, bulu tangkis, tercatat sebagai sumber rekrutmen caleg-caleg potensial.
Pada 21 September 2018, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan daftar calon tetap (DCT) anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dari DCT yang diumumkan kepada publik itu, Bisnis.com menemukan tiga mantan pemain bulu tangkis tersohor di dalamnya.
Siapa saja mereka? Berikut nama-namanya:
ICUK SUGIARTO
Icuk Sugiarto adalah pemain bulu tangkis dekade 1980-an. Namanya melambung setelah merebut juara pada International Badminton Federation (IBF) World Championships 1983.
Status juara dunia tunggal putra digenggamnya setelah menaklukkan sang senior, Liem Swie King, di partai final. Kala itu, Icuk masih berusia 21 tahun. Setahun berselang, pria kelahiran Solo tersebut juga menjadi anggota skuad Merah Putih kala merebut Piala Thomas 1984.
Selain di nomor tunggal, Icuk juga sempat bermain di sektor ganda putra. Pada Asian Games 1982, Icuk/Christian Hadinata merebut medali emas.
Icuk memutuskan pensiun dari olahraga tepok bulu dalam usia relatif muda, 27 tahun. Dia pun berkecimpung ke berbagai organisasi bidang kepemudaan, olahraga, hingga politik.
Ayah dari pebulu tangkis Tommy Sugiarto ini pernah bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi caleg pada Pileg 2009. Sayangnya, dia gagal lolos ke Senayan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Solo Raya.
Tahun ini, Icuk masuk Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan terdaftar sebagai caleg dari Dapil Jawa Barat IV dengan nomor urut 1. Dapil Jabar IV pada Pileg 2019 meliputi Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi.
Icuk akan menghadapi nama-nama beken seperti Ribka Tjiptaning dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Olla Ramlan dari Partai Nasdem, Reni Marlinawati dari PPP, hingga Dessy Ratnasari dari Partai Amanat Nasional (PAN).
HARIJANTO ARBI
Pemilik julukan Smash 100 Watt ini adalah pemain top tunggal putra pertengahan 1990-an. Seperti Icuk, puncak prestasi Arbi adalah sebagai juara dunia. Dia merebut gelar mayor tersebut pada IBF World Championships 1995 di Lausanne, Swiss.
Arbi juga tercatat sebagai kampiun All England pada 1993 dan 1994. Sayangnya, Arbi tidak bisa meraih emas Olimpiade 1996. Prestasi terbaiknya di turnaman multieven adalah emas Asian Games 1994.
Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, ini bergabung dengan skuad jawara Piala Thomas 1994, 1996, dan 1998. Arbi kemudian pensiun dengan meneruskan tongkat estafet ke Taufik Hidayat.
Selepas gantung raket, Arbi merintis bisnis yang tidak jauh dari bulu tangkis. Bersama Fung Permadi, dia mendirikan perusahan perlengkapan olahraga tepok bulu bermerek Flypower pada 2002. Produk Flypower kini diekspor ke berbagai negara.
Menjelang pendaftaran Pileg 2018, Arbi masuk gelanggang politik setelah memegang kartu anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namanya bercokol di DCT DPR PSI dari Dapil Jawa Tengah II yang meliputi Kudus, Jepara, dan Demak.
Sebagaimana bisa dilihat di situs resmi KPU, alasan Arbi nyaleg masih terkait erat dengan olahraga. 'Mensejahterakan para atlet' adalah motivasinya dan 'merealisasikan uang pensiun atlet' adalah sasarannya bila melenggang ke Senayan.
Di Dapil Jateng II, Arbi 'bertanding' dengan politisi kawakan macam Nusron Wahid dari Partai Golkar. Selain itu, PSI sebagai parpol baru harus terlebih dahulu mampu memenuhi ambang batas masuk parlemen sebesar 4% agar calegnya di berbagai dapil bisa masuk DPR.
RICKY ACHMAD SOEBAGDJA
Bersama Rexy Mainaky, Ricky meriah semua gelar prestisius bulu tangkis dan mendominasi nomor ganda putra dunia pada pertengahan 1990-an.
Olimpiade 1996, IBF World Championships 1995, Asian Games 1994 dan 1998 adalah turnamen-turnamen mayor yang berhasil ditaklukkan Ricky/Rexy. Ricky juga menjadi tumpuan tim Piala Thomas Indonesia kala menjadi kampiun pada 1994, 1996, 1998, dan 2000.
Prestasi itu pula yang membawa Ricky masuk ke dalam dunia selebritis. Nasdem meminangnya sebagai jagoan dari Dapil Jawa Barat I pada Pileg 2014. Sayang, Ricky tidak mampu masuk DPR.
Lima tahun kemudian, Ricky masih maju dari Dapil I Jabar untuk Pileg 2019. Bedanya, dia kini berada dalam perahu Partai Demokrat.
Walaupun Dapil I Jabar adalah kampung halamannya, tentu tidak mudah bagi Ricky. Di situ bercokol politisi senior seperti Happy Bone Zulkarnain dari Golkar dan Ledia Hanifa dari Partai Keadilan Sejahtera
Ada pula barisan selebritis macam Nico Siahaan dari PDIP, Nurul Arifin dari Golkar, Muhammad Farhan dari Nasdem, sampai Choky Sitohang dari Partai Perindo.