Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES 2019: Yenny Wahid, Antara Si Tukang Kayu dan Mantan Bos Pabrik Kertas?

Yenny Wahid, wanita kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974, kini dalam pusaran arus politik nasional. Sosok wanita jebolan SMA Negeri 28 pada 1992 itu, yang diyakini mampu mengangkat elektabilitas para calon presiden, menjadi incaran dua kubu yang bakal bertarung di Pemilihan Presiden 2019.
Agus Harimurti Yudhoyono (dari kiri), Puan Maharani, Yenny Wahid, dan Ilham Habibie di sela-sela menjadi pembicara pada diskusi sarasehan nasional yang diselenggarakan oleh ICMI di Jakarta, Senin (21/5/2018)./Istimewa
Agus Harimurti Yudhoyono (dari kiri), Puan Maharani, Yenny Wahid, dan Ilham Habibie di sela-sela menjadi pembicara pada diskusi sarasehan nasional yang diselenggarakan oleh ICMI di Jakarta, Senin (21/5/2018)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -  Yenny Wahid, lengkapnya, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid,  adalah ibu dari dua orang anak. Pertama, Malica Aurora Madhura dan  kedua Amira.  Putri Presiden Indonesia (1999-2001)  Abdurrahman Wahid, selain isteri dari Dhorir Farisi sejak menikah pada 15 Oktober 2009, kini  bakal jadi rebutan dua pria dewasa?

Wanita kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974,  kini dalam pusaran arus politik nasional. Sosok wanita  jebolan SMA Negeri 28 pada 1992 itu, yang   diyakini mampu mengangkat elektabilitas para calon presiden, menjadi incaran dua kubu yang bakal bertarung di Pemilihan Presiden 2019.

Wanita, yang  diakui banyak pihak memiliki pola pikir yang tidak jauh dengan ayahnya -- Abdurrahman Wahid -- yang lebih mengedepankan Islam yang moderat,  menghargai pluralisme dan pembawa damai,  telah membuat hati para pemburu kursi RI-1 itu, kepincut.

Kini,  mantan koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara  1997 dan 1999 dan pernah  bertugas sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh,  diperebutkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Jokowi - Ma'ruf Amin. Mereka, secara diam-diam maupun terang-terangan,  tengah berupaya untuk merebut hari Yenny.

Koalisi partai politik pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, misalnya, sudah mendeklarasikan diri akan merayu Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid untuk gabung dalam Tim Pemenangan.

PILPRES 2019: Yenny Wahid, Antara Si Tukang Kayu dan Mantan Bos Pabrik Kertas?

Foto:Bisnis-Amanda Kusumawardhani/Wikiparlemen/Antara

Bakal calon presiden Prabowo Subianto,  yang setelah meninggalkan karier militernya  memilih untuk mengikuti karier adiknya, Hashim Djojohadikusumo, dan menjadi pengusaha dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur,  sudah menyiapkan  rencana untuk menemui ibunya sekaligus istri mendiang Presiden Keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid. Salah satu agendanya,  membujuk jelas, agar Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

"Ya. Prabowo mau berjumpa  ibu Shinta Nuriyah Wahid pada Kamis [besok]," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (11/9) malam. Prabowo  kabarnya sudah pernah bertemu  Yenny, tetapi  pertemuan akan dilakukan kembali di kediaman Shinta Nuriyah Wahid, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).

Koalisi Prabowo-Sandiaga akan merayu Yenny Wahid masuk dalam tim pemenangan dan berharap Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu mau bergabung. "Prabowo dan Yenny memiliki kedekatan. Suami Yenny  adalah Ketua DPP Partai Gerindra, sehingga diyakini komunikasi keduanya berjalan baik," ujar Ahmad Muzani.

Kedekatan Ideologis

Juru bicara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Ace Hasan Syadzily langsung angkat bicara. Dia mengklaim, Yenny Wahid dan kelompok GusDurian lebih memiliki kedekatan ideologis dengan koalisi yang dipimpin Erick Thohir tersebut.

"Rasa-rasanya, Mbak Yenny dan GusDurian lebih memiliki kedekatan ideologis dengan kami," kata Ace di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Kedekatan ideologis itu terlihat dari sikap KIK yang selalu menghindari menggunakan isu Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA), melawan kelompok intoleran dan lain-lain. "Komitmen itu  yang selalu dipertunjukkan Joko Widodo," ujarnya.

Yenny, di mata Ace,  memiliki pertimbangan obyektif untuk menentukan pilihan dukungannya, yang dapat dilihat dari perspektif politik, sosial, ekonomi dan kedekatan kultural.

"[Namun] Semua kembali ke Yenny…  apakah beliau bersedia atau tidak bergabung? Yenny dan Gus Durian akan obyektif dalam menentukan pilihan politiknya," ujarnya. Ace meyakini Yenny dan kelompok Gus Durian sangat rasional dalam memberikan dukungan politiknya di Pilpres 2019.

Jokowi, yang setelah lulus pada 1985,  bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, tetapi kemudian  pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan dan  berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati lalu buka usaha  sendiri CV Rakabu, telah menemui istri mendiang Presiden Keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid di kediamnnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper