Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkumpulan Mahasiswa Menggeliat untuk Berkontribusi ke Daerah Asal

Asal daerah mahasiswa yang beragam di suatu perguruan tinggi membuat mereka berkumpul dan membentuk organisasi mahasiswa daerah.
Ilustrasi mahasiswa dalam salah satu kegiatan di luar kampus./JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi mahasiswa dalam salah satu kegiatan di luar kampus./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Asal daerah mahasiswa yang beragam di suatu perguruan tinggi membuat mereka berkumpul dan membentuk organisasi mahasiswa daerah. Sebut saja mahasiswa asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, di berbagai universitas yang membentuk perkumpulan.

Perkumpulan mahasiswa asal Garut yang sudah lama terbentuk di antaranya adalah Pamasagi (Paguyuban Mahasiswa Garut Intan) Universitas Padjadjaran, Smart (Silaturahim Mahasiswa & Alumni asal Garut) Universitas Indonesia, dan Format (Forum Mahasiswa Garut) Intitut Teknologi Bandung.

Ada pula Keluarga Mahasiswa Yogyakarta yang menaungi mahasiswa asal Garut dari berbagai kampus di Yogyakarta.

Perkumpulan-perkumpulan tersebut memancing ide sebagian mahasiswa untuk melakukan sesuatu bagi daerah asalnya.

Alhasil, pada 2014 terbentuklah acara Rampés (Ragam Macengkrama Pestival), acara kerja sama berbagai paguyuban mahasiswa asal Garut.

Menurut Nugraha Gemilang, ketua pertama Rampés, pembentukan acara tersebut berawal dari keresahan tiap perkumpulan untuk berkontribusi bagi Garut. Sebelumnya tiap perkumpulan bergerak masing-masing dalam  berkegiatan, tetapi hal tersebut dirasa kurang efektif.

“Dimulai dari keinginan untuk mencapai satu tujuan, karena setiap paguyuban (perkumpulan) bikin acara sendiri. Intinya, tujuan acara itu sama. Dalam bahasa Sunda mah kitu-kitu kénéh (begitu-begitu saja). Bagaimana kalau bersatu saja, toh tujuannya sama untuk membangun Garut,” ujar Nugraha kepada Bisnis pada Rabu (5/9/2018).

Mulanya Rampés diadakan untuk menularkan semangat belajar kepada siswa SMA agar mereka berkeinginan melanjutkan studi. Acara tersebut diadakan setiap tahun dengan konsep yang terus dikembangkan.

Ketua Pamasagi Aditya Rahman Lapian menjelaskan banyak penyesuaian yang harus terus dilakukan dalam Rampés. Acara yang berlokasi di Kecamatan Garut Kota belum bisa menyentuh seluruh siswa yang berada di Kabupaten Garut.

“Ada konten Rampés yang dikurangi dan ditambah …Konten yang ditambah adalah tryout di tiga wilayah, yakni Garut Kota, Garut Selatan, dan Garut Utara. Tujuannya menjangkau siswa-siswi yang berminat untuk ikut tryout, tetapi lokasinya jauh [dari Garut Kota],” ucap Adit.

Dia menilai kehadiran perkumpulan mahasiswa dapat membawa pengaruh bagi daerah asalnya. Mahasiswa yang digadang-gadang sebagai agen perubahan akan berpengaruh lebih besar apabila bergerak bersama.

“Keberadaan paguyuban tiap daerah atau [dari tiap] universitas bagus sekali. Bisa menampung [gagasan] dan silaturahmi antarmahasiswa dari suatu daerah ... Kalau ada wadah mahasiswa, itu bisa dijadikan sebagai agen perubahan daerahnya sendiri. Setidaknya kalau dilakukan bersama-sama bisa lebih efektif membenahi sebagian kecil [persoalan] di daerahnya,” kata Adit.

Nugraha pun menilai perkumpulan mahasiswa sebagai sesuatu yang penting. Dia berpandangan dengan keterbatasan yang ada, perkumpulan mahasiswa harus tetap dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuannya.

“Mewakili masyarakat sih tidak juga, karena perlu riset mendalam untuk benar-benar mewakili masyarakat dan itu belum dilakukan. Tujuannya mayoritas ke anak-anak SMA, sehingga lebih mewakili [aspirasi] para siswa, untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah,” ujar Nugraha yang merupakan mantan ketua Pamasagi.

Selain dari Garut, mahasiswa  dari berbagai daerah pun membentuk perkumpulan dan menyelenggarakan acara.

Perkumpulan mahasiswa asal Lampung, Commel (Community of Mulli Mekhanai Lampung), membuat acara Padjadjaran Days untuk menyosialisasikan pendidikan tinggi. Ada pula Galuh Taruna, perkumpulan mahasiswa asal Ciamis yang menyelenggarakan Unpad Goes to School.

Perkumpulan-perkumpulan tersebut terbentuk dengan semangat yang sama yakni untuk berkumpul dan berbagi kepada daerah asal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper