Kabar24.com, JAKARTA — Sebelum mengakhiri kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selama 2 hari dan kembali menuju Jakarta, Presiden Joko Widodo terlebih dahulu meninjau perbaikan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram yang terletak di Kecamatan Mataram, Kota Mataram, NTB.
Setelah bencana gempa beberapa waktu lalu, seluruh kegiatan di rumah sakit tersebut terpaksa dipindahkan ke tenda darurat di depan gedung RSUD Kota Mataram.
Presiden yang pada saat yang sama juga meninjau kondisi sejumlah tenda darurat penanganan pasien rumah sakit segera meminta jajarannya untuk dapat mempercepat proses perbaikan.
"Tadi saya sudah perintahkan untuk segera diselesaikan. Dari HK [Hutama Karya] tadi menyampaikan, dua bulan akan diselesaikan," ujar Presiden seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dirilis oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Senin (3/9/2018).
Kepala Negara memandang perbaikan RSUD Kota Mataram dan sejumlah rumah sakit lainnya yang terdampak gempa merupakan hal yang menjadi prioritas karena menyangkut pelayanan terhadap pasien terdampak gempa.
"Saya lihat ini rusaknya ringan-sedang tetapi memang ini sangat darurat. Perlu untuk segera diselesaikan sehingga pasien-pasien tidak berada di luar, di tenda-tenda," tuturnya.
Proses dan target yang sama juga Presiden berikan untuk perbaikan gedung-gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Dirinya memastikan dan berjanji untuk terus memantau jalannya perbaikan tersebut hingga dua bulan mendatang.
"Saya akan ke sini dua bulan lagi dan saya sudah janjian dua bulan rampung," ucapnya.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur NTB M. Zainul Majdi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei.