Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Pemerintah Tidak Hanya Perhatikan Usaha Besar

Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahan yang dipimpinnya tidak hanya memperhatikan usaha besar, namun juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Presiden RI Joko Widodo memberikan hormat sebelum menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR, Kamis (16/8)./JIBI-Felix Jody
Presiden RI Joko Widodo memberikan hormat sebelum menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR, Kamis (16/8)./JIBI-Felix Jody

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahan yang dipimpinnya tidak hanya memperhatikan usaha besar, namun juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden dalam pidato di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2018 di Gedung Senayan, kompleks DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

"Untuk mencapai kesejahteraan, kita ingin makmur bersama, sejahtera bersama. Untuk itu, Pemerintah tidak hanya memperhatikan usaha yang besar-besar saja, tapi juga fokus pada UMKM dan 40% lapisan masyarakat terbawah," kata Presiden.

Menurutnya, untuk menyasar 40% lapisan masyarakat terbawah, pemerintah tengah menjalankan program Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial, serta peningkatan akses permodalan bagi usaha ultra mikro, usaha mikro, dan usaha kecil.

"Untuk mendorong perkembangan usaha UMKM, pemerintah menurunkan tarif pajak final UMKM menjadi 0,5% serta penajaman KUR yang bisa dinikmati 12,3 juta UMKM," katanya.

Presiden mengatakan tumbuh cepatnya generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor. Dalam empat tahun terakhir, ujar Presiden, pemerintah melakukan perombakan besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di negara kita.

"Tujuan utamanya adalah membuat perekonomian kita bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa, sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran. Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,7% menjadi 5,13%," kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper