Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Sosial dan Kemenko Politik, Hukum, dan Keamanan ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk menyerahkan santunan kepada para korban bencana gempa di Nusa Tenggara Barat.
Mensos Idrus Marham yang hadir mendampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, berdialog dengan pengungsi dan memberi penguatan keluarga korban meninggal akibat gempa di Posko Induk.
"Kami berdua datang ditugaskan Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita kepada seluruh warga NTB khususnya yang anggota keluarganya meninggal dunia. Untuk itu kami diperintahkan oleh Bapak Presiden untuk menyerahkan santunan untuk ahli waris korban meninggal dan bantuan biaya perawatan untuk korban yang mengalami luka-luka," kata Mensos Idrus Marham dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (7/8/2018).
Sebanyak 98 korban meninggal mendapatkan santunan ahli waris masing-masing sebesar Rp15 juta. Setiap korban luka mendapat bantuan pengobatan sebesar Rp2,5 juta.
Penyerahan santunan secara simbolis oleh Menko Polhukam dan Mensos kepada para ahli waris berlangsung penuh haru. Seorang ibu tak kuasa menahan tangis saat Mensos menyalami dan menyampaikan santunan.
"Sabar dan tawakal ya, Ibu. Peristiwa ini tidak kita kehendaki namun ini adalah ketetapan Allah. Ibu dan keluarga tabah ya," ujar Mensos lirih seraya merangkul pundak sang ibu.
Perempuan berjilbab coklat itu mengangguk lemah sambil berurai air mata. Seorang petugas Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos memapah dan memberikan trauma healing. Dalam LDP, bentuk kegiatan yang dilakukan dalam LDP di antaranya katarsis mental, permainan, pengajian di lokasi pengungsian, menyiapkan sekolah darurat dan ramah anak. Jumlah tim LDP yang saat ini bertugas sebanyak 29 orang.
"Setelah santunan dan bantuan ini, Kemensos akan menyiapkan Jaminan Hidup (Jadup). Sekarang masih dalam proses pendataan jumlah anggota keluarga dan jumlah rumah yang mengalami kerusakan," terangnya.
Kepada para pengungsi, Mensos mengatakan selama rumah warga belum dibangun kembali, Kementerian Sosial menyiapkan 639 tenda yang didistribusikan secara bertahap kepada warga. "Dengan adanya tenda mereka bisa lebih terlindungi mengingat gempa susulan dengan skala kecil masih terjadi," paparnya.
Terakhir, lanjut Mensos, setelah kebutuhan permakanan dan perlindungan berjalan, Kemensos juga memberikan dukungan psikososial untuk membantu memulihkan psikologis warga terdampak gempa khususnya kelompok renta yakni lansia, ibu hamil, anak, dan disabilitas.
Setelah menyerahkan santunan, di Posko Induk Mensos mengunjungi rumah sakit lapangan, tenda pengungsian, gedung kantor bupati yang roboh dan rusak total, serta ke Bangsal Pemenang yang merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Gili untuk melihat proses evakuasi wisatawan.
Total bantuan Kemensos yang telah disalurkan untuk korban gempa terdiri dari bantuan logistik, santunan ahli waris tahap satu dan tahap dua untuk 109 orang, dan 3000 paket sembako adalah Rp 3,1 milyar. Bantuan logistik dalam bentuk lauk pauk, sandang, tenda, matras, kids ware, selimut, family kids, food ware, kasur, velbed, beras, sembako.