Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Masa Ospek, Kemenristekdikti Siapkan Surat Edaran Anti Kekerasan

Menjelang berlangsungnya masa orientasi pengenalan kampus (ospek) di perguruan tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berupaya mencegah terjadinya praktik kekerasan. 
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat ditemui usai acara jumpa pers Harmoni Indonesia 2018 di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/8)./Bisnis-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat ditemui usai acara jumpa pers Harmoni Indonesia 2018 di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/8)./Bisnis-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang berlangsungnya masa orientasi pengenalan kampus (ospek) di perguruan tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berupaya mencegah terjadinya praktik kekerasan. 

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan pihaknya, melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, sudah membuat surat edaran terkait hal itu.

“Surat edaran itu berisi tidak boleh melakukan kekerasan dalam kampus pada masa penerimaan mahasiswa baru,” jelasnya saat ditemui usai jumpa media Harmoni Indonesia 2018 di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Nasir mengimbau agar ospek dilakukan dengan cara yang positif. Misalnya, memperkenalkan berbagai kegiatan yang ada, fasilitas apa saja yang disediakan kampus, dan siapa saja yang memimpin serta mengelola kampus.

Para rektor juga sudah diimbau untuk tidak membiarkan adanya kekerasan yang dilakukan dalam kegiatan tersebut.

“Kalau ada kekerasan, yang bertanggung jawab adalah rektor. Rektor akan bertanggung jawab terhadap kejadian kekerasan yang terjadi di dalam kampus,” lanjutnya.

Menristekdikti juga mengingatkan bahwa Indonesia sudah bukan berada di era penjajahan. Saat ini, yang terpenting adalah bagaimana caranya bangsa Indonesia bahu membahu memberikan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak bangsa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper