Bisnis.com, JAKARTA -- Survei teranyar menjelang dibukanya masa pendaftaran peserta Pemilihan Umum Presiden 2019 memperlihatkan arus dukungan semakin mengerucut pada sosok bakal calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Alvara Research Center mendapati Jokowi memiliki elektabilitas sebesar 48,4%, sedangkan Prabowo meraup 32,2%. Di bawah kedua tokoh itu tertinggal jauh nama-nama Jusuf Kalla 1,5%, Agus Harimurti Yudhoyono 1,4%, Gatot Nurmantyo 1,2%, Hary Tanoesoedibjo 1,1%, dan sejumlah nama lain. Terdapat 12% masyarakat yang belum menjatuhkan pilihannya.
"Hanya dua calon konsisten nomor satu dan dua dengan dukungan signifikan. Kandidat lain satu koma atau nol koma," ujar Direktur Utama Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Alvara Research Center mengumpulkan data lewat wawancara tatap muka kepada 1.142 responden berusia di atas 17 tahun di seluruh Indonesia dari 20 sampai 28 Juli 2018. Marjin kesalahan survei sebesar ± 2,95% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasanuddin mengatakan lembaganya telah tiga kali melakukan survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden yakni pada Januari - Februari 2018, April - Mei 2018, dan Juli 2018.
Hasilnya, kenaikan elektabilitas Prabowo dibandingkan dengan survei April - Mei paling signifikan dari 27,2% menjadi 32,2%. Adapun, Jokowi hanya terdongkrak 1,6% dari 46,8% menjadi 48,4%.
Komisi Pemilihan Umum membuka pendaftaran calon peserta Pilpres 2019 mulai Sabtu (4/8/2018) besok dan ditutup Jumat (10/7/2018) pekan depan.
Kontestan dapat diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki 20% kursi DPR atau 25% suara sah nasional pada Pemilu Legislatif 2014.