Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditanya soal Capres 2019, Begini Jawaban Anies Baswedan

Meski telah beberapa kali bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla (JK), namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah jika pertemuan dengan JK tersebut untuk mempersiapkan pencapresan dirinya di Pilpres 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sudirman Said di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/6).-JIBI/Alif Nazzala Rizqi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sudirman Said di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/6).-JIBI/Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA - Meski telah beberapa kali bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla (JK), namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah jika pertemuan dengan JK tersebut untuk mempersiapkan pencapresan dirinya di Pilpres 2019.

“Saya belum ada persiapan untuk pilpres, karena masih ngurus Jakarta, yang sekarang ini mengerjakan reklamasi,” ujar Anies usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Anies tidak menjawab saat ditanya dirinya akan didukung koalisi PKS, Gerindra dan PAN. Menurut Anies masalah capres-cawapres sudah menjadi urusan pimpinan partai politik seperti Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan dan Sohibul Iman.

"Saya masih ngurusi Jakarta. Saya tak bisa jawab soal pilpres,” ujarnya.

Demikian pula soal pertemuannya dengan JK, yang diakuinya tidak terkait pilpres.

"Saya sebagai gubernur ini reguler saja. Sekarang bertemu Pak Zulkifli Hasan dan lain-lain, kalau dengan Pak JK memang ada acara Dekranasda di rumah beliau. Selanjutnya ke kantor PP Muhammadiyah. Hanya interpretasinya macam-macam," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan meyakini bahwa pada Pilpres 2019 tak akan ada poros tiga. Sejauh ini baru ada pros Jokowi dan poros Prabowo.

"Saya tetap bilang kalau poros tiga itu perlu keajaiban," katnya Zulkifli.

Setidaknya dalam pilpres nanti akan muncul Pak Jokowi, Prabowo Subianto, Gubernur DKI Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo dan lain-lain.  PAN bisa koalisi dengan siapa saja, ujarnya.

"Masalahnya syaratnya kan 20%, untuk 20% itu harus berkoalisi. Kalau PAN sendiri tidak mungkin, sehingga bisa dengan PDIP, Golkar, Gerindra, dan sebaliknya dengan siapa saja. Kalau PAN harus berkoalisi, tapi kita tunggu perkembangan," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper