Bisnis.com, PAMEKASAN - Tim rukyat dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Jawa Timur, gagal melihat bulan pada rukyatul hilal yang digelar di lokasi observatorium kampus itu di Pamekasan, Kamis (14/6/2018) sore.
"Bulan tidak terlihat karena terhalang mendung," kata koordinator Rukyatul Hilal IAIN Madura Achmad Mulyadi.
Lokasi observatorium IAIN Madura terletak di lantai 4 Kampus IAIN dan baru pertama kali digunakan untuk melakukan rukyatul hilal. Lokasi lainnya, di Pantai Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Sebelumnya, rukyat hilal hanya digelar di Pantai Ambat Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, bergabung dengan tim rukyatul hilal dari Kantor Kemenag Pamekasan dan ormas Islam lainnya. Namun pada Ramadhan kali ini dibagi di dua tempat, yakni di obesrvatorium IAIN dan di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan.
"Di sana (Pantai Ambat) informasinya, bulan juga tidak terlibat, tapi di daerah lain, ada teman yang mengabarkan ada yang berhasil melihat bulan," ujar Mulyadi.
Rukyatul hilal di lokasi oberservatorium IAIN Madura ini digelar bersama Komunitas Pelajar Astronomi (Kompas) Pamekasan.
Sementara itu, berdasarkan hasil perhitungan, posisi bulan pada 14 Juni 2018 dari lokasi observatorium IAIN Madura, barada pada koordinat lokasi : 7' 11' 58,2" LS, 113' 28' 2,29" BT, 46 Meter.
Ijtimak pada 14 Juni 2018 pada pukul 01:45:33 WIB dan matahari terbenam pada pukul 17:17:33 WIB dan bulan terbenam pada pukul 17:53:18 WIB dengan tinggi hilal +08:01':13" di atas ufuq.
Azimuth bulan diperkirakan akan terjadi +291:20':56" dan azimuth Matahari = +292:55':32". Dengan demikian, beda azimut H - M = -01:34':36" dengan elongai H - M = +0810' 25" dan cahaya hilal persen = 00.51 persen.
Posisi Hilal berdasarkan perhitungan adalah di selatan matahari miring ke Selatan dengan distance: 359775.92 Km.
"Seharusnya dengan perhitungan posisi bulan seperti ini, bulan bisa terlihat. Tapi karena terhalang mendung, maka tidak bisa terlihat di sini," kata dosen Ilmu Falak IAIN Madura itu, menjelaskan.