Bisnis.com, JAKARTA--- Presiden Joko Widodo menyatakan masyarakat Indonesia harus meneguhkan semangat bersatu, berbagi dan berprestasi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden dalam pidatonya sebagai inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2018 di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
Presiden mengatakan sebagai bangsa yang majemuk yang terdiri atas 714 suku dengan lebih dari 1.100 bahasa lokal yang hidup di lebih dari 17.000 pulau, semangat persatuan merupakan pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal lka. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang besar dan bangsa pemimpin," katanya.
Di samping itu, Presiden mengatakan semangat berbagi antar anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama juga merupakan sebuah keharusan. Menurutnya, masyarakat Indonesia harus berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati.
"Bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan berbagi. Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat," paparnya.
Selain itu, ujar Presiden, dengan modal semangat dan energi kebersamaan, masyarakat Indonesia akan mampu berprestasi untuk memenangkan kompetisi. Masyarakat Indonesia juga disebut harus percaya diri dan berani bersaing dalam kehidupan dunia yang semakin terbuka dan kompetitif.
"Kita harus memperkokoh kekuatan kolektif bangsa dan tidak boleh menghambur-hamburkan energi dalam perselisihan darn perpecahan. Kita harus melakukan lompatan besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan tangguh," paparnya.