Kabar24.com, JAKARTA – Amerika Serikat siap untuk mengizinkan investasi ke Korea Utara setelah memverifikasi bukti denuklirisasi.
Hal itu disampaikan oleh dua orang pejabat utama keamanan nasional Presiden AS Donald Trump.
“Kami bersiap untuk membuka perdagangan dan investasi dengan Korea Utara secepat yang kami bisa,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, seperti dikutip Bloomberg, Senin (14/5/2018).
Senada, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga membicarakan potensi investasi ke Korea Utara dari para pengusaha, pengambil risiko, dan penyedia modal yang ada di Negeri Paman Sam. Hal itu, menurutnya, dilakukan untuk memberikan kesempatan yang sangat pantas didapatkan rakyat Korut.
Bolton dan Pompeo menekankan, AS harus memiliki bukti bahwa proses denuklirirsasi telah sempurna, terverifikasi, dan ireversibel sebelum berbagai manfaatnya tersebut diberikan.
“Kami dapat membuat kondisi untuk kemakmuran perekonomian bagi rakyat Korut yang dapat menyaingi Korsel,” tutur Pompeo.
Hal itu dapat berupa perubahan besar. Pasalnya, The Central Intelligence Agency memperkirakan produk domestik bruto (PDB) per kapita untuk Korsel berada di level US$39.400 sementara Korut sebesar US$1.700 pada 2015. Adapun PDB per kapita Korut berada di peringkat 214 dari 228 negara.
“Sektor swasta AS, bukan pembar pajak AS, akan ke Korut untuk membantu membangun jaringan energi, Bekerja bersama mereka untuk mengembangkan infrastruktur, dan segala keperluan yang dibutuhkan rakyat Korut,” papar Pompeo.
Adapun Pemimpin Korut Kim Jong Un diperkirakan tengah mencari jalan keluar dari sanksi ekonomi yang dikenakan untuk negaranya lewat denuklirisasi tersebut.
Selama ini, AS telah bersikeras bahwa Pyongyang harus menyempurnakan proses denuklirisasi tersebut, sebelum memberikan kelonggaran dari 'kampanye bertekanan maksimal' berupa sanksi ekonomi dan isolasi diplomatik.
“Dia [Trump] melihat kesempatan untuk penerobosan, meskipun menurut saya dia tidak terlalu optimistis,” ujar Bolton.
Adapun pernyaataan tersebut disampaikan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni 2018. Pertemuan ini akan menjadi jalan bagi diktator Korut itu untuk menyerah atas program senjata nuklirnya. Pertemuan bersejarah itu juga menjadi yang pertama kalinya untuk Presiden AS dan Pemimpin Korut dapat duduk bersama.