Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap, Ini Faktor yang Memicu Teroris JAD Marah & Menyerang Anggota Polisi

Terungkap, Ini Faktor yang Memicu Teroris JAD Marah & Menyerang Anggota Polisi
 Polisi antiteror berjaga di depan Mapolrestabes Surabaya Jawa Timur, pasca terjadinya ledakan bom, Senin, (14/5). Reuters/Beawiharta
Polisi antiteror berjaga di depan Mapolrestabes Surabaya Jawa Timur, pasca terjadinya ledakan bom, Senin, (14/5). Reuters/Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan aksi bom bunuh diri, yang dilakukan Jamaah Anshorut Daulah (JAD), selama ini menyasar polisi karena institusi Polri dianggap menghambat pergerakan organisasi itu.

"Ini juga gerakan balas dendam karena Aman Abdurrahman ditangkap kembali oleh polisi," kata Setyo saat ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin, 14 Mei 2018.

Setyo menjelaskan Aman sempat bebas dari penjara setelah mendapat remisi di hari kemerdekaan ke-72 RI di bulan Agustus 2017 lalu. Namun, saat Aman keluar dari Lapas Nusakambangan pada Ahad, 13 Mei 2018, pimpinan Jamaah Ansharut Daulah itu dijemput oleh petugas Datasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.

Aman ditangkap karena saat itu diduga sebagai dalang dari teror bom Thamrin. Sidang tuntutan terhadap Aman akan dilakukan pada Jumat, 18 Mei 2018 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Inilah pemicu yang membuat anggota JAD balas dendam dan menyasar polisi," kata Setyo.

Lebih lanjut, Setyo mengatakan kebangkitan sel Jamaah Ansharut Daulah paling besar saat ini ada di wilayah Jawa Barat, Jabodetabek, dan Jawa Timur. Sedangkan untuk di luar Pulau Jawa ada di Bima dan Poso.

Untuk meredam kebangkitan sel teroris Jamaah Ansharut Daulah itu, Setyo menjelaskan kepolisian telah meningkatkan kewaspadaan di daerah tersebut dengan mengerahkan lebih banyak personel polisi dan meningkatkan kegiatan. Sehingga, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

"Kami yang akan menjaga masyarakat," kata Setyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper