Kabar24.com, JAKARTA – Amerika Serikat telah memusatkan perhatian ke Singapura sebagai lokasi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Adapun kembalinya tiga orang warga negara AS ke Negeri Paman Sam yang sebelumnya ditahan di Korut telah menghilangkan hambatan kedua negara untuk berunding.
Menurut pejabat Pemerintahan Trump, Presiden AS itu kini lebih condong untuk menyelenggarakan KTT bersejarah dengan Kim di negara Asia Tenggara dan mengesampingkan lokasi Zona Demiliterisasi (DMZ) Semenanjung Korea.
Di dalam pertemuan kabinet pada Rabu (9/5), Trump juga mengumumkan bahwa waktu dan tempat untuk KTT dengan Kim telah ditentukan. Namun dia hanya menyatakan bahwa KTT itu tidak akan dilakukan di DMZ dan baru akan mengumumkan selengkapnya dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan sebelumnya, KTT Korut-AS tampaknya akan berlokasi di Singapura pada minggu ketiga Juni, dengan mengutip pejabat yang tidak ingin disebutkan identitasnya di Washington.
“Kami memiliki tembakan bagus untuk membuat semua ini sukses,” kata Trump, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (10/5).
Adapun CNN sebelumnya melaporkan bahwa pejabat AS telah diinstruksikan untuk melanjutkan rencana penyelenggaraan KTT di Singapura.
Singapura, berada hampir 5.000 km di selatan Pyongyang, mewakiliki daerah netral untuk kedua pemimpin negara yang ingin bertemu itu. Negara kota yang memiliki 5,5 juta jiwa tersebut memiliki kemitraan keamanan dengan AS, Kedutaan Besar Korea Utara, dan ikatan yang kuat dengan China.
Selain itu, Pemerintahan Singapura juga memiliki sejarah di dalam menyelenggarakan perhelatan diplomatik tingkat tinggi, misalnya pertemuan bersejarah Presiden China Xi Jinping dengan rekan Taiwannya, Ma Ying-jeou pada 2015.
Namun, kesediaan Kim untuk berjalan jauh dari Pyongyang yang aman--terjauh sejak dia menjadi pemimpin--dapat dipandang sebagai konsesi oleh Korut.