Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar rencana Xiaomi untuk melantai di bursa saham serta menurunnya permintaan emas secara global mewarnai media nasional pada hari ini, Jumat (4/5/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Menanti Kiprah Xiaomi di Bursa Saham. Tak lama lagi, perusahaan perangkat telekomunikasi asal China, Xiaomi Corp., akan melantai di bursa saham dengan membidik dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang tak sedikit, yakni hingga US$10 miliar. (Bisnis Indonesia)
Kesepakatan Dagang Diragukan. Pejabat ekonomi utama Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah tiba untuk membicarakan perdagangan di Beijing kemarin. Adapun, China menyatakan tidak berniat untuk mengalah dalam isu-isu utama maupun tunduk terhadap ancaman AS. (Bisnis Indonesia)
Inflasi Melemah, ECB Tetap Pantau Perkembangan. Perlambatan inflasi di Zona Euro dapat memberikan alasan lain bagi Bank Sentral Eropa (ECB) dalam mengambil keputusan terkait penghentian program pembelian obligasinya. (Bisnis Indonesia)
Bunga The Fed Tetap, Pasar Memerah. The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga di level 1,50%-1,75% dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar 1-2 Mei 2018. The Fed tetap mempertahankan suku bunga setelah melihat tren perekonomian Amerika Serikat (AS) yang dianggap membaik. (Kontan)
Permintaan Emas Global Menurun 7% di Kuartal I-2018. Permintaan emas menurun. Menurut World Gold Council, penurunan ini karena harga emas yang bergerak stagnan dan ancaman kenaikan suku bunga. Investor memilih mencari lahan investasi yang menawarkan imbal hasil lebih baik di tahun ini. (Kontan)
AS dan Tiongkok Berupaya Redam Ekspektasi. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sama-sama berupaya meredam ekspektasi bahwa akan ada resolusi cepat atas perselisihan perdagangan kedua negara. Delegasi dari kedua negara memulai pembicaraan pada Kamis (3/5) di Beijing, Tiongkok. (Investor Daily)