Kabar24.com, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mengirimkan 120 tokoh buruh ke tujuh partai politik sebagai calon anggota legislatif.
Presiden Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai kepentingan kaum buruh perlu diakomodasi lewat kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat.
Karena itu, Pemilihan Umum Legislatif 2019 dijadikan sarana untuk menghantarkan tokoh buruh masuk ke Senayan.
“Kami taruh 120 orang di tujuh partai politik. Target masuk DPR sekitar empat orang,” katanya dalam acara diskusi Penguatan Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilu di Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Ketujuh parpol itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional. Selain itu, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Said mengharapkan parpol kelak menempatkan para tokoh buruh yang masuk Senayan di Komisi IX DPR yang mengurusi ketenagakerjaan.
Menurutnya, 80% anggota DPR berasal dari kalangan pengusaha sehingga perlu diimbangi dengan kelompok buruh.
Ke depan, Said mengimpikan kalangan pekerja mendirikan partai khusus kaum buruh seperti halnya di Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Setelah tumbangnya Orde Baru, tokoh buruh seperti Muchtar Pakpahan memang pernah mendirikan Partai Buruh, tetapi gagal bersaing dalam pemilihan umum.
“Itu karena dibangun bukan dari akar rumput, tapi bersifat top down,” katanya.
Idealnya, kata Said, partai buruh dibangun dari kesepakatan serikat-serikat buruh dengan mengandalkan kekuatan modal sendiri.
Dia mengaku tengah berupaya mengumpulkan iuran bulanan dari anggotanya di Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) agar terbiasa berdiri di atas kaki sendiri.
“Per bulan targetnya Rp5 miliar. Kalau tercapai baru nanti bisa dirikan partai. Ini memang fiksi, imajinasi positif yang dibangun untuk mencapai cita-cita,” tutur Presiden FSPMI ini.