Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viktor Orban Kembali Pimpin Hungaria

Viktor Orban kembali terpilih sebagai perdana menteri Hungaria dan akan menjabat untuk ketiga kalinya. Dalam Pemilu yang digelar pada Minggu (8/4/2018) waktu setempat, Orban mengklaim dirinya meraih sebagian besar suara.
Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban berpidato di hadapan pendukungnya setelah pengumuman hasil Pemilu di Budapest, Hungaria, Minggu (8/4)./Reuters-Leonhard Foeger
Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban berpidato di hadapan pendukungnya setelah pengumuman hasil Pemilu di Budapest, Hungaria, Minggu (8/4)./Reuters-Leonhard Foeger

Bisnis.com, JAKARTA -- Viktor Orban kembali terpilih sebagai perdana menteri Hungaria dan akan menjabat untuk ketiga kalinya.

Dalam Pemilu yang digelar pada Minggu (8/4/2018) waktu setempat, Orban mengklaim dirinya meraih sebagian besar suara. Dilansir dari BBC, Senin (9/4), Partai Fidesz yang mendukungnya memenangkan hampir 50% suara dari total 93% yang telah dihitung.

Dalam pidato kemenangannya, Orban menyatakan kemenangan tersebut memberi kesempatan bagi penduduk Hungaria untuk mempertahankan diri dan mempertahankan negara. Dia dikenal sebagai salah satu pendukung keras platform anti imigrasi, di tengah gelombang imigran yang datang menyerbu Eropa dari Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

Perdana menteri dari partai sayap kanan itu menyebut dirinya sebagai penyelamat budaya Kristen dari ancaman imigran Muslim di Eropa. Dengan kampanye bernada SARA itu dia banyak mendapat dukungan di wilayah pedesaan.

“Kita telah menang, Hungaria telah memperoleh kemenangan besar,” ujarnya di depan massa pendukungnya di kawasan Danube, Budapest sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Partai Jobbik yang beraliran nasionalis meraih 20% suara, Partai Sosialis 12%, dan LMP hanya 7%. Para pemimpin Partai Jobbik dan Partai Sosialis langsung mengundurkan diri usai penghitungan suara.

Pemimpin Jobbik Gabor Vona mengatakan partainya gagal mencapai tujuan yakni melakukan perubahan di pemerintahan.

"Tujuan Jobbik, yakni memenangkan Pemilu dan melakukan perubahan di pemerintah, tidak tercapai. Fidesz menang. Mereka menang lagi," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Presiden Partai Sosialis Gyula Molnar.

"Kami melihat diri kami sebagai pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi [dan] kami sudah mengakui hasil Pemilu," ungkapnya.

Kemenangan ini sekaligus membuat Fidesz kembali menguasai dua pertiga kursi Parlemen Hungaria. Selain meraih suara yang besar di pedesaan, partai ini juga memenangkan suara di ibu kota provinsi.

Sementara itu, partai oposisi meraih suara yang lebih besar di Budapest dan tercatat mampu meraih hati para pemilih berusia muda.

Dalam kampanyenya, Orban telah menyampaikan dirinya akan mempertahankan perbatasan negara dan memblokir gelombang migrasi Muslim. Pada 2015, negara Eropa Timur itu membangun pagar di sepanjang perbatasan dengan Serbia dan Kroasia demi membendung migran ilegal.

"Migrasi ibarat karat yang secara perlahan akan menelan Hungaria," paparnya dalam reli terakhir yang digelar pada Jumat (6/4).

Orban juga menolak program integrasi Uni Eropa (UE) dan merupakan pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di sisi ekonomi, dia berkomitmen memangkas PPN dan meloloskan kebijakan pro pertumbuhan ekonomi. Pemerintahannya telah menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan hal ini digunakan Orban sebagai kampanye melawan partai oposisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper