Bisnic.com, JAKARTA—Ada peristiwa unik pada Rabu (4/4/2018) di atas panggung Sumo di Kota Maizuru, ketika sang Walikota Ryozo Tatami tiba-tiba pingsan di tengah pidatonya untuk membuka kompetisi gulat tradisional Jepang tersebut.
Di tengah hiruk pikuk kepanikan, tanpa henti-hentinya juri pertandingan berteriak agar para wanita yang berada di atas panggung segera turun. Padahal wanita-wanita tersebut adalah petugas medis yang berusaha memberikan pertolongan pertama kepada Tatami.
Selidik punya selidik, rupanya sang juri Sumo mencoba menegakkan aturan bahwa panggung Sumo haram hukumnya dimasuki bahkan disentuh wanita.
“Tradisi melarang wanita masuk ring Sumo, karena panggung Sumo amat sakral. Wanita dianggap tak bersih, sehingga kehadirannya dianggap mengotori kesakralan ring Sumo,” tulis laporan Reuters Kamis (5/5/2018).
Sang juri tidak salah, karena memang seperti itula aturan adat tradisi Sumo di Jepang. Tak pelak, Ketua Asosiasi Sumo Jepang, Hakkaku, langsung memintah maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan tersebut.
“Tindakan juri sangat tidak pantas dalam suasana jiwa seseorang terancam. Kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya,” ujar Hakkaku seperti dilansir Reuters hari ini, Kamis (5/4/2018).
Peristiwa itu semakin memperburuk citra olah raga Sumo, setelah sebelumnya terjadi kasus yang mengancam reputasi penggiat Sumo.
Belum lama ini, pegulat Sumo senior Harumafuji diekeluarkan dari asosiasi karena melakukan tindak kekerasan terhadap pegulat junior.
Februari lalu, pegulat Sumo asal Mesir, Osunaarashi, juga dipecat karena terlibat kecelakaan saat mengemudikan mobil tanpa SIM.
Jepang sangat terkenal sebagai negara yang menjunjung tinggi adat tradisional. Namun, faktanya banyak warganya yang tidak memahami detil adat Sumo. Termasuk hukum tabu bagi wanita memasuki arena ring Sumo.