Kabar24.com, MEDAN— Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mendorong keikutsertaanpara pengusaha yang ada dalam China International Impor Expo dan Canton Fair demi meningkatkan hubungan dagang khususnya eskpor dari provinsi ini ke negeri tiari bambu.
Gubernur Sumatra Utara T Erry Nuradi mengatakan bahwa China telah menjadi pasar ekspor terbesar kedua bagi Indonesia khususnya Sumatra Utara. Namun, demikian, nilai perdagangan antaa kedua negara, khususnya ekspor dari Sumatra Utara perlu untuk terus ditingkatkan.
“Kita kan tentu sebagai pemerintah menjembatani antara dunia usaha B to B. Kita harapakan dengan adanya fasilitas seperti ini tentu juga adalah peran pemerintah bagaimana caranya pengusaha harus mengambil manfaat daripada ini,” katanya dalam sosialisasi kedua acara tersebut yang diadakan oleh pihak Perdagangan Luar Negeri China pada Jumat (23/3/2018) di Medan.
Dia berharap, melalui kegiatan sosialsisasi ini para pengusaha khususnya yang ingin memperluas kegiatan ekspornya ke China bisa memperoleh informasi tentang data pelaksanaan pameran kedua pameran.
Adapun keikut sertaan para pengusaha dalam dua pameran ini diharapkan bisa menjadi ajang menggali informasi terkait minat pasar China akan komoditas ekspor dari Sumatra Utara sehingga ekspor Indonesia bisa terus meningkat baik dari segi volume dan jenis.
Erry menjabarkan bahwa pada 2017 lalu total nilai perdagangan antara China dan Indonesia mencapai US$63 miliar, di mana US$2,3 miliar merupakan kontribusi dari perdagangan antara China dan Sumatra Utara.
Baca Juga
Lebih dalam lagi, dari nilai tersebut, sebanyak US$1,14 miliar merupakan kontribusi ekspor non migas Sumut ke China yang mengalami peningkatan sebesar 32,68% dibandingkan pada 2016 yang mencapai US$862,2 juta.
“Suatu angka yang cukup menggambarkan pentingnya hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Sumatra Utara. Berdasaerkan data perdagangan tersebut, jelas menunjukkan pentingnya Tiongkok bagi ekspor Sumatra Utara. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menyambut baik gagasan pihak Konsulat Jenderal Tingkok untuk Medan yang bekerja sama dengan Kadin, pihak ICBC, Apindo serta semua pihak untuk melaksanakan kegatan sosialisasi Pameran Internasinal Kanton ini di Medan,” tambah Erry.
Erry juga sempat meyebutkan beberapa proyek infrastruktur yang telah, sedang dan akan berlangsung di Sumatra Utara serta menawarkan proyek-proyek tersebut kepada para investor asal China yang berminat.
Pasalnya, selain ekspor dia juga berharap para pengusaha dari Sumatra Utara bisa memafaatkan pameran ini untuk menggaet para investor baru dari China serta memperkenalkan pariwisata serta layanan jasa lainnya dari Sumatra Utara yang saat ini sedang dibenahi.
“Di bidang pariwisata, kami saaat ini sedang mengembangkan kawasan Danau Toba menjadi kawasan wisata bertaraf nternasional. Kami tahu turis dari Tiongkok banyak berkunjung ke berbagai belahan dunia dan kita harapakan bisa berkunnjung ke Sumatra Utara,” jelasnya di hadapan para pengusaha, asosiasi, perwakilan Konsulat Jenderal China, serta pihak Perdagangan Luar Negeri China yang hadir ada kesempatan promosi kegiatan tersebut.
Selain menawarkan Danau toba sebagai tujuan wisata dan investasi, dia juga menawarkan kerjasama pembukaan penerbangan langsung untuk antara China dengan kedua bandara internasional yang ada di Sumatra Utara yakni Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Medan dan Bandar Udara Silangit di Siborong-borong.
Sementara itu, dia menegaskan bagi para pengusaha yang akan menghadiri kedua acara tersebut, pihakny akan memberi bantuan.
Menurutnya, pemerintah Provinsi Sumatra Utara memang memiliki pos-pos biaya
"Bisa nanti kita akan rapatkan beberapa pengusaha yang ikut dari Kadin, Apindo, Organisasi lain termasuk pengusaha ekspor impor bisa kita ajak bersama mengkuti ekspo di Kanton dan Pemda tentunya bisa sebagai pimpinan rombongan dan memperkenalkan pada seluruh peserta bahwa Sumut punya produk andalan untuk bisa ditawarkan pada masyarakat dunia, khususnya Tiongkok," jelasnya.
Adapun China International Import Expo akan dilaksanakan pada 05 November 2018 di Shanghai sementara Canton fair akan diadakan dua kali selama setahun yakni pada 15 April dan 15 Oktober 2018.