Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puigdemont Ditahan, Massa Pendukung Demo Besar-besaran

Ribuan orang di wilayah otonom Catalunya, Spanyol mengadakan demonstrasi besar-besaran di Barcelona untuk menentang penangkapan mantan pemimpin prokemerdekaan Carles Puigdemont di Jerman.
Presiden Catalan Carles Puigdemont menandatangani dokumen deklarasi kemerdekaan/Reuters
Presiden Catalan Carles Puigdemont menandatangani dokumen deklarasi kemerdekaan/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Ribuan orang di wilayah otonom Catalunya, Spanyol mengadakan demonstrasi besar-besaran di Barcelona untuk menentang penangkapan mantan pemimpin prokemerdekaan Carles Puigdemont di Jerman.

Sebagian dari mereka membawa spanduk dalam bahasa Jerman. Mereka juga meminta pihak berwenang di negara itu untuk membebaskan Puigdemont.

Mereka meneriakkan yel-yel "Kebebasan bagi tahanan politik" dan "Eropa ini memalukan!" ketika mereka bergerak ke arah kantor Komisi Eropa.

Protes dalam skala kecil juga digelar di Girona, kota yang pernah diperintah oleh Puigdemont sebagai wali kota. Kepolisian Jerman mengatakan tokoh politik itu ditahan berdasarkan perintah penangkapan Eropa yang diterbitkan oleh hakim Spanyol.

Mantan presiden tersebut ditangkap di tempat istirahat di pinggir jalan bebas hambatan di Jerman setelah dia menyeberang dari Denmark dalam perjalanan kembali ke Belgia dari Finlandia.

Dalam kunjungan ke Finlandia, dia berhasil menghindari penangkapan setelah menyusup keluar dari Finlandia pada Jumat pekan lalu.

Upaya Ekstradisi

Dia mengasingkan diri ke Belgia setelah parlemen Catalunya secara sepihak menyatakan wilayah tersebut merdeka dari Spanyol pada Oktober 2017.
Seorang juru bicara mantan Presiden Catalunya, Carles Puigdemont, mengatakan dia didampingi tim pengacara.

"Presiden menuju Belgia, sebagaimana biasanya, untuk menyerahkan diri ke sistem hukum di Belgia," kata Joan Maria Pique, juru bicara Puigdemont sebagaimana dikutip BBC.com, Senin (26/3/2018).

Di Jerman, Puigdemont dijadwalkan akan dihadirkan di pengadilan pada hari ini. Menurut para ahli hukum, mungkin diperlukan waktu setidaknya dua bulan untuk mengekstradisinya ke Spanyol untuk menghadapi dakwaan pemberontakan dan pengkhianatan terkait dengan upaya memisahkan wilayah otonom Catalunya dari Spanyol Oktober tahun lalu.

Jika terbukti bersalah ia terancam hukuman penjara selama 30 tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper