Kabar24.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo menegaskan pemeritah tidak tutup mata dengan banyaknya kritik dalam menjalankan program kerja pembangunan nasional.
Akan tetapi, Jokowi menegaskan kritik yang masuk harus berdasarkan data, dan bermuara pada pencarian solusi.
Dihadapan kader Partai Perindo yang mengikuti Rapimnas di Jakarta Convention Center, Jokowi menegaskan bahwa kritik itu berbeda dengan mencela, mencemooh dan menghina.
“Kritik sama nyinyir itu beda lagi, beda,” tuturnya, Rabu (21/3/18).
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan apa yang dilakukan pemerintah saat ini, belum tentu melenceng dari rencana pembangunan. Meskipun, dia menyadari bahwa keberadaan kritik sangat penting untuk memperbaiki pekerjaan.
Ketika diminta menanggapi soal pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 pun ditanggapi dingin oleh Presiden. Jokowi mengatakan saat ini baiknya seluruh elemen masyarakat memandang ke depan dengan optimisme.
“Kita harus memberikan sebuah harapan,” tambahnya.