Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintahan Donald Trump keukeuh menerapkan kebijakan tarif dan kuota impor alumunium dan baja. Hal itu dilakukan sebagai salah satu agenda proteksionisme Negeri Paman Sam.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross mengatakan pihaknya menemukan kalau jumlah impor baja dan alumunium bisa menganggu keamanan AS. Seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/2/2018), dia telah mengajukan tarif impor alumunium dan baja sebesar 24% secara global, sedangkan untuk kuota impor alumunium sebesar 7,7%.
Namun, langkah pemerintahan Donald Trump itu berlawanan dengan pandangan anggota parlemen yang juga dari partainya sendiri. Tujuh anggota parlemen berdebat mengenai tindakan yang bisa menimbulkan respons negatif dari negara lain, seperti China.
Meski demikian, Trump berkukuh melakukan kebijakan itu karena merasa industri Negeri Paman Sam dihancurkan oleh kebijakan dumping dari beberapa negara.
Rencana kebijakan Trump itu pun telah mengguncang industri logam AS. Spekulasi itu telah membuat impor baja mengalami kenaikan sebagai antisipasi pengenaan tarif bisa menaikkan beban biaya pembelian baja.