Kabar24.com, DENPASAR—Kapolda Bali Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose mengajak kedua paslon gubernur dan gubernur Bali, tim sukses beserta pendukungnya untuk ikut mewujudkan Pilkada aman dan damai demi menjaga citra Pulau Dewata di mata internasional.
Menurutnya, keamanan Bali menjadi cerminan untuk keamanan nasional mengingat Bali akan menjadi tuan rumah IMF-WB 2018 pada pertengahan Oktober mendatang.
“Perhelatan politik saat ini sejatinya menginginkan pelaksanaanya bukan hanya untuk memperebutkan kursi nomor Satu semata namun diharapkan mampu memimpin rakyat didaerah ini untuk yang lebih baik. Mari kita bersama wujudkan situasi politik di Bali yang aman dan damai, kesuksesan Pilkada di Bali ini akan menjadi cerminan keamanan nasional,” ajaknya saat Deklarasi Kesepakatan Damai Pemilihan Kepala daerah (PILKADA) Serentak 2018 di Denpasar, Selasa (13/2/2018).
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak partai politik, dan elemen masyarakat di Bali diminta untuk senantiasa menjaga iklim sosial yang kondusif selama tahapan Pilkada 2018 berjalan dan sampai berakhir nanti.
“Mari kita buktikan bahwa masyarakat Bali adalah masyarakat yang berbudaya dalam segala bidang kehidupan yang termasuk dalam bidang politik,” ajaknya.
Menurutnya, kesuksesan Pemilu adalah parameter kehidupan demokrasi dan kedewasaan berpolitik yang terbangun dalam masyarakat Bali, yang selanjutnya menjadi cermin masyarakat nasional dan dunia melihat Bali.
Baca Juga
Menjadi tantangan bagi semua pihak untuk menjaga citra Bali sebagai daerah yang aman dan damai, serta menuntut komitmen tanggung jawab kerja keras serta kewaspadaan kita semua.
Pilkada adalah bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai wujud penegakan konstitusi, kedaulatan rakyat dan pembangunan demokrasi. Penyelenggaran pilkada berkualitas dan damai akan dapat menghasilkan pimpinan terbaik bagi Bali.
“Saya menyambut baik kegiatan ini dan memberikan apresiasi kepada bapak Kapolda Bali yang telah memprakarsai. Kegiatan ini adalah salah satu wujud komitmen kita, komitmen semua pemangku kepentingan dalam pilkada di Bali, untuk menciptakan Pilkada yang tertib, lancar, damai, bermartabat dan berbudaya. Tentu deklarasi ini tidak berhenti sampai disini tekad dan tanggung jawab semua pihak dalam mengimplementasikan deklarasi ini jauh lebih penting dalam mewujudkan Pilkada yang damai,” ujar Pastika.
Pastika mengajak masyarakat tidak boleh lengah, karena pelaksanaan Pilkada menyimpan potensi konflik yang sangat tinggi, pemilu yang melibatkan banyak pihak dan seluruh unsur masyarakat berpeluang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memperkeruh situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan.
KPU dan Bawaslu Provinsi Bali diharapkan untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan bersinergi dengan masyarakat serta aparat keamanan.