Kabar24.com, PADANG—Harga daging ayam ras mulai stabil di sejumlah pasar di Kota Padang, Sumatra Barat, setelah sebelumnya mengalami kenaikan signifikan hingga Rp45.000 per ekor dan berkontribusi mengerek laju inflasi setempat.
Pantauan Bisnis.com di Pasar Raya Padang, harga daging ayam ras kini dijual di kisaran Rp30.000 hingga Rp35.000 per ekor. Satu ekor ayam rasa tau ayam pedaging memiliki berat rerata 1,5 kilogram.
“Sekarang sudah mulai turun. Bulan lalu bahkan sampai Rp45.000 per ekor,” kata Ikhwan (38), pedagang ayam di Pasar Raya Padang, Sabtu (3/2/2018).
Dia menyebutkan naiknya harga ayam tersebut karena tingginya permintaan saat Natal 2017 lalu serta memasuki Tahun Baru, sementara pasokan daging ayam tidak bertambah.
Menurutnya, harga normal daging ayam ras di Padang adalah di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per ekor, atau sekitar Rp20.000 per kilogram.
Adapun, kenaikan harga daging ayam ras dalam beberapa bulan terakhir ikut menyumbang inflasi Padang yang meningkat di awal tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat inflasi Kota Padang dan Bukittinggi yang menjadi barometer ekonomi Sumbar masing-masing 0,43% dan 0,75%.
Kepala BPS Sumbar Sukardi menyebutkan inflasi di awal tahun ini dipicu naiknya harga sejumlah komoditas pokok terutama daging ayam ras.
“Inflasi Januari terjadi karena naiknya harga beberapa komoditi seperti daging ayam ras, bawang merah, dan cabai merah,” katanya.
Daging ayam ras mengalami inflasi 9,53% di Padang, serta berkontribusi 0,09% terhadap total inflasi ibukota provinsi Sumbar itu. Sedangkan di Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 4,61%.
Selain daging ayam ras, pemicu inflasi di Kota Padang adalah naiknya harga kue kering sebesar 35%, cabai merah 1,81%, mie 7,5%, dan bawang merah sebesar 4,86%.
Sedangkan di Kota Bukittinggi, inflasi dipicu naiknya harga bawang merah sebesar 18,99% dengan kontribusi inflasi 0,14%, kemudian cabai merah 4,42%, tariff parkir 26,67%, dan dan bahan bakar rumah tangga 1,54%.