Kabar24.com, JAKARTA — Maraknya kasus korupsi yang terkuak di berbagai daerah dinilai Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai efektifitas dari pemberantasan laku rasuah yang saat ini gencar dilakukan tak hanya di pusat.
“Itu artinya pemberantasan korupsi efektif, sekarang beralih ke daerah. Umumnya kan di daerah sekarang. Itu lah kerja KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi] untuk mengatasi,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (1/2/2018).
Tak hanya itu, Jusuf Kalla atau JK pun angkat bicara terkait dengan kasus Gubernur Jambi Zumi Zola yang diduga KPK terlibat dalam kasus suap pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 di provinsi tersebut.
"Belum resmi dinyatakan [tersangka] kan. Kalau dicekal iya," ujarnya.
Zumi sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap RAPBD Provinsi Jambi 2018 oleh lembaga antirasuah tersebut tetapi KPK belum merilis keterangan resmi.
Rumah dinas Zumi sebelumnya telah digeledah KPK. Gubernur yang merupakan mantan selebritas tersebut saat ini telah dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan.
Saat ini KPK telah resmi menetapkan empat tersangka terkait kasus dugaan suap pembahasan dan pengesahan RAPBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2018. Keempatnya ditetapkan tersangka setelah tertangkap tangan oleh tim satgas KPK.
Keempatnya yaitu anggota DPRD Jambi Supriyono, Pelksana Tugas Sekda Provinsi Jambi Erwan Malik Pelaksana Tugas Kadis PUPR Jambi Arfan, dan Asisten III Bidang Administrasi Pemprov Jambi Saifuddin.