Bisnis.com, JAKARTA - Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen akan mengawal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2018. Beberapa langkah strategis telah diambil untuk menjaga kelancaran penyelenggaraan UN.
Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Chandra Irawan mengatakan dalam pelaksanan UN pihaknya akan mengirimkan masing-masing dua orang untuk tiap wilayah. Mereka akan berkeliling ke beberapa sekolah dalam satu hari.
"Nanti misalnya untuk pengecekan soal kita pantau di sekolah A, kemudian di jam pengumpulan kita pantau di sekolah B," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (23/1/2018).
Selain itu, Chandra juga mengatakan pihaknya akan melakukan media monitoring untuk memantau kondisi terkini pelaksanaan UN di daerah yang tidak terjangkau oleh tim resmi inspektorat. Bilamana ada aduan atau terjadi kasus tertentu yang mereka dapati melalui media, mereka akan langsung mengirimkan tim ke tempat tersebut.
"Karena saat ini, tim kita tidak banyak, hanya ada setidaknya dua orang untuk tiap wilayah. Kita haru memanfaatkan media juga," jelasnya.
UN untuk tingkat SMP/MTs dijadwalkan akan diselenggarakan pada 23-26 April, sementara untuk SMA dan SMK akan diselenggarakan masing-masing pada 2-5 dan 9-12 April. UN tahun berisi soal dari 84 mata pelajaran untuk seluruh jenjang peserta, termasuk untuk ujian penyetaraan.
UN tahun ini akan diselenggarakan dalam dua format ujian, yakni UN Kertas dan Pensil (KP), dan UN Berbasis Komputer (BK). Jumlah Peserta UN BK yang telah terdaftar sampai hari ini berjumlah 5,97 juta peserta atau 74% dari total peserta UN yang berjumlah 8,06 juta. Sementara jumlah peserta UN KP secara keseluruhan berjumlah 2,09 juta peserta.