Bisnis.com, JAKARTA - Australia dan Jepang akan menandatangani perjanjian dagang Comprehensive and Progressive Agreement for Trans Pacific Partnership (CPTPP) sebagai ganti kandasnya Trans Pacific Partnership (TPP).
"Perdana Menteri [Shinzo Abe] dan saya berkomitmen untuk menandatangani perjanjian ini pada Maret 2018," ujar Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/1/2018).
Sebelas negara yang terlibat dalam TPP telah bertemu di Vietnam dalam pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2017. Dalam kesempatan itu, mereka berupaya melanjutkan perundingan TPP tanpa AS, yang telah memutuskan keluar pada awal 2017.
Namun, ada beberapa negara yang menginginkan perlindungan atas pekerjaan bagi penduduknya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penyelesaian perundingan tersebut.
"Kami ingin 11 negara itu bergabung dalam perjanjian dagang gelombang pertama, tapi fokus kami adalah menyepakati perjanjian TPP yang baru secepat mungkin dengan pihak-pihak yang siap untuk maju," papar Turnbull.
Dia menyatakan CPTPP terbuka bagi AS jika Negeri Paman Sam itu ingin bergabung.
Pekan depan, perwakilan kedua negara akan bertemu di Tokyo, Jepang untuk membicarakan hal-hal yang masih mengganjal di antara kedua negara.