Kabar24.com, GAZA - Israel terus berupaya menghancurkan jalur yang memungkinkan warga Palestina berhubungan dengan dunia luar.
Militer Israel, Minggu (14/1/2018), mengatakan telah menghancurkan sebuah terowongan lintas perbatasan yang membentang dari Jalur Gaza ke Israel dan Mesir, yang digali oleh HAMAS, kelompok gerilyawan pengendali daerah kantong Palestina.
Warga di Jalur Gaza mengatakan bahwa jet-jet Israel mengebom sebuah daerah di sebelah timur kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, dari perbatasan Mesir dan Israel, pada Sabtu malam. Israel segera mengkonfirmasi serangan tersebut, namun tidak memberikan rincian sampai Minggu.
"Kami memahami ini adalah terowongan teror karena berada di bawah fasilitas strategis," juru bicara militer Israel Kolonel Jonathan Conricus mengatakan, mengacu pada jaringan pipa gas dan bahan bakar, serta posisi tentara yang dilaluinya.
"Ini juga bisa membantu memindahkan teroris dari jalur Gaza ke Mesir untuk menyerang sasaran Israel dari Mesir," ujarnya.
Sementara itu, pihak HAMAS tidak memberikan komentar.
Baca Juga
Conricus mengatakan bahwa terowongan yang dihancurkan pada Sabtu digali oleh operasi kunci HAMAS dan memiliki panjang 1,5 km (sekitar satu mil), menembus 80 meter (260 kaki) di bawah perbatasan Kerem Shalom yang melintasi Israel dan ke Mesir.
"Ini jelas suatu kemungkinan bahwa sebuah serangan akan terjadi dalam waktu dekat," kata Conricus, tanpa memberikan penjelasan lebih jauh.
Kerem Shalom, jalur utama untuk barang-barang yang memasuki Gaza, ditutup pada Sabtu sebelum serangan Israel.
Ketegangan meningkat di kawasan ini sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump membalikkan kebijakan Amerika Serikat yang telah berlangsung selama beberapa dasawarsa pada 6 Desember dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Warga Palestina di Gaza telah meluncurkan 18 roket lintas batas atau mortir dan 15 pemrotes dan dua orang bersenjata terbunuh oleh tembakan Israel.
Eskalasi bisa dengan mudah terjadi, meski kedua belah pihak telah memberi isyarat bahwa mereka tidak menginginkan hal itu terjadi.
Selama perang Gaza terakhir, pada tahun 2014, pejuang HAMAS menggunakan lusinan terowongan untuk menghindari pasukan Israel dan mengancam masyarakat sipil di dekat perbatasan.
Militer Israel mengatakan telah menghancurkan tiga terowongan tersebut dalam dua bulan terakhir.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa terowongan itu adalah "infrastruktur terorisme utama milik HAMAS di Jalur Gaza."
"HAMAS harus mengerti bahwa kami tidak akan membiarkan serangan ini berlanjut dan kami akan meresponsnya dengan kekuatan yang lebih besar lagi, "katanya kepada wartawan sebelum terbang ke India.
Israel sedang membangun sebuah dinding bawah tanah yang dilengkapi sensor sepanjang perbatasan sepanjang 60 km (36 mil), dan bertujuan untuk menyelesaikan proyek senilai 1,1 miliar dolar itu pada pertengahan 2019.