Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan distribusi barang konsumsi PT Distribusi Indonesia Jaya terlilit utang Rp261,29 miliar kepada para krediturnya.
Perseroan yang berlokasi di Cimahi ini setop beroperasi sementara sejak November 2017.
Direktur Utama PT Distribusi Indonesia Jaya Candranata mengatakan, penutupan sementara perseroan yang dilakukan pada 9 November 2017 itu merupakan titik bisnis terendah perusahaan. Alhasil, seluruh lini bisnis terhenti dan gudang penyimpanan barang tidak beroperasi.
"Dengan demikian, perusahaan tidak bisa menjalankan bisnis sebagaimana biasanya," katanya dalam proposal perdamaian yang dikutip Bisnis, Senin (15/1).
Kondisi stok barang konsumsi di gudang, lanjut dia, diduga kuat mengalami penjarahan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, hampir seluruh karyawan mengundurkan diri. Para supplier pun turut memutuskan menghentikan kerja sama. Tidak sampai di situ, pelanggan toko menghentikan permintaan barang dan tidak membayar tagihan.
Alasan itulah yang membuat perusahaan mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) secara sukarela di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Perkara ini terdaftar dengan No.152/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Jkt.Pst.
Permohonan PKPU sementara akhirnya dikabulkan majelis hakim 30 November lalu. Dengan begitu, PT Distribusi Indonesia Jaya kini merestrukturisasi utang-utangnya dengan pantauan tim pengurus dan hakim pengawas. Proses PKPU sementara masih berjalan dan mengalami perpanjangan menjadi PKPU tetap hingga 22 Januari 2017.
Tim pengurus terdiri dari Yudhi Bimantara dan Sururi El Haque.
PT Distribusi Indonesia Jaya merupakan perusahaan distribusi di wilayah Jawa Barat yang berdiri sejak 1 Agustus 2004.
Seiring dengan berjalanannya waktu, perusahaan telah mengakuisisi dan membeli perusahaan distribusi lainnya.
Beberapa perusahaan tersebut, di antaranya, distributor jelly dan permen, PT Indardi Inti yang telah diakuisisi pada 1 Agustus 2004.
Selanjutnya, pada 1 Januari 2005, PT Distribusi Indonesia Jaya juga mengakuisisi distributor minyak goreng, sabun mandi dan kosmetik PT Fokus Distribusi Nusantara.
Pada 18 Agustus 2007, perseroan kembali mengakuisisi distributor produk Baygon, Autan dan Bayclean PT Sinar Lestari Ultrindo.
Pada 19 Desember, perseroan juga mengakuisisi PT Tumbakmas Niaga Sakti selaku distributor produk Sasa dan Hisamitsu.