Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia menyiapkan dana US$50 juta untuk sebuah perusahaan asal AS sebagai salah satu upaya menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang hampir 4 tahun lalu.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan Ocean Infinity, perusahaan eksplorasi dasar laut yang berbasis di Houston, AS, akan mencari pesawat yang hilang pada Maret 2014 itu. Kesepakatan ditandatangani kedua pihak di Putrajaya, hari ini.
Ketika hilang dari radar, pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing itu membawa 239 penumpang dan awak pesawat.
Reuters melansir Rabu (10/1/2018), misi pencarian yang dilakukan Australia, China, dan Malaysia berakhir pada Januari 2017 tanpa adanya petunjuk yang signifikan. Secara keseluruhan, ketiga negara itu sudah mencari MH370 di area seluas 120.000 kilometer persegi dengan menghabiskan biaya sebesar US$157 juta.
Liow menjelaskan pembayaran baru akan dilakukan jika Ocean Infinity berhasil menemukan pesawat yang dicari. Perusahaan itu tidak akan dibayar jika tidak berhasil menemukannya.
"Saat ini, kapal Seabed Constructor sedang dalam perjalanan menuju area pencarian, memanfaatkan cuaca yang sedang mendukung di Samudera Hindia Selatan," ungkapnya.
Seabed Constructor membawa 65 awak kapal, termasuk dua perwakilan angkatan laut Malaysia. Area pencarian mencakup wilayah seluas 25.000 kilometer persegi dan misi pencarian diperkirakan selesai dalam 90 hari.
CEO Ocean Infinity Oliver Plunkett mengungkapkan operasi pencarian akan dimulai pada 17 Januari 2018.
Jika perusahaan itu dapat menemukan MH370 di area seluas 5.000 kilometer persegi, maka mereka akan mendapat bayaran sebesar US$20 juta. Jika ditemukan di area seluas 10.000 kilometer persegi, pembayarannya menjadi US$30 juta.
Jika ditemukan di area seluas 25.000 kilometer persegi, biaya yang dibayarkan adalah US$50 juta. Lalu, jika ditemukan di area yang lebih luas lagi maka pembayarannya ditetapkan senilai US$70 juta.
Tugas utama dalam misi ini adalah menemukan kotak hitam pesawat tersebut, baik kotak hitam yang merekam data pesawat maupun yang merekam percakapan di kokpit, serta memberikan bukti kredibel yang dapat mengonfirmasi lokasi pesawat.
Hingga kini, masih belum jelas apa yang terjadi dengan pesawat tersebut dan ratusan penumpangnya, termasuk penyebab peristiwa itu. Namun, ada sejumlah puing bagian pesawat yang terdampar di pantai di negara-negara yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan pesisir Afrika.