Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penambahan Satu Kursi Pimpinan DPR Diklaim Masuk Akal

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan permintaan revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) untuk penambahan kursi pimpinan seharusnya hanya bisa dilakukan satu kursi saja.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) berfoto bersama pimpinan DPR dan DPD saat menghadiri pembukaan Sidang Paripurna DPR Tahun 2017, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) berfoto bersama pimpinan DPR dan DPD saat menghadiri pembukaan Sidang Paripurna DPR Tahun 2017, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan permintaan revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) untuk penambahan kursi pimpinan seharusnya hanya bisa dilakukan satu kursi saja.

"Kalau saya lihat hanya menambah satu kursi bisa masih layak, tapi kalau dua maka menjadi kurang tepat," kata Agus di Gedung DPR, Rabu (3/1).

Politisi Demokrat itu menilak revisi UU MD3 terkait kursi pimpinan DPR telah diwacanakan sejak lama.

Akan tetapi saat itu banyak fraksi- fraksi tidak setuju adanya penambahan kursi pimpinan.

"Saat itu pernah memiliki wacana untuk penambahan kursi pimpinan DPR, tapi banyak fraksi- fraksi tidak setuju, malah sekarang ada yang minta lebih dari dua kursi," ujarnya menjelaskan.

Dia berharap fraksi-fraksi dapat fokus jika ingin melakukan revisi, kemudian di proses melalui Panitia Khusus ( Pansus) untuk revisi UU MD3.

"Saat ini waktunya difokuskan saja," ujarnya.

Selain PDIP yang meminta adanya penambahan satu kursi, PKB juga meminta jatah satu kursi untuk pimpinan DPR.

Hanya saja saat ini baru satu kursi yang disetujui semua fraksi- fraksi yaitu untuk jatah PDIP yang menjadi pemenang Pemilu 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper