Kabar24.com, DENPASAR—Pemprov Bali pada masa tanam 2018 akan mengintensifkan kerjasama dengan petani dan TNI agar target luas tanam komoditas padi, jagung, kedelai,bawang dan cabai dapat ditingkatkan.
Pasalnya, luasan tanam pada periode Januari-Oktober sejumlah komoditas tanaman unggulan masih ada yang mengalami penurunan.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Bali, luas tanam padi tahun ini menurun 6,12%, kedelai menurun 28,88%,.
Hanya komoditas jagung, bawang merah dan cabai yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 12,77%, 14,46% dan 29,10%.
Penegasan itu disampaikan oleh Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Bali Ida Bagus Wisnuardhana saat rapat evaluasi pelaksanaa Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada padi, jagung, kedelai, bawang dan cabai masa tanam Oktober 2017-Maret 2018,
“Realisasi untuk luasan tanam komoditas padi 73,32%, jagung 44,73%, kedelai 58,96%, bawang 76,57% dan cabai sebesar 74,35%,” kata dia, Senin (11/12/2017).
Wagub Bali Ketut Sudikerta pelaksanaan UPSUS bersama jajaran TNI AD telah secara intensif dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada musim tanam tahun berikutnya.
Dia berharap, jajaran TNI tidak saja memberikan pendampinhan pada pelaksanaan, tetapi lebih luas meliputi berbagai program pembangunan bidang pertanian.
“Seperti pengembangan infrastruktur pertanian, pengawalan distribusi sarana produksi pertanian dan mobilisasi peralatan mesin pertanian, bantuan penanggulangan serangan hama penyakit tanaman, koordinasi pelaksanan program asuransi usaha tani padi, serta berbagai kegiatan lainnya,” pintanya.
Sudikerta berharap, dengan kerjasama yang saling terkait antar satu dengan yang lainnya ini dapat membangun produk pertanian di Provinsi Bali semakin unggul.
Sektor pertanian dalam arti luas yang meliputi sub sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan di Provvinsi Bali masih memegang peranan yang penting dalam pembangunan daerah.
Kontribusi lapangan usaha sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Bali cukup tinggi yaitu tercatat sebesar 14,34% terbesar kedua setelah lapangan usaha akomodasi sebesar 23,40%.
Untuk itu, peran sektor pertanian yang cukup strategis baik dalam menopang pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, penanggunglangan kemiskinan dan pengangguran serta penyedia pangan.