Kabar24.com, JAKARTA - Sebanyak 25 kasus difteri ditemukan di DKI Jakarta dengan dua korban meninggal dunia. Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan menetapkan penularan difteri sebagai kasus luar biasa (KLB).
Menkes Nila Moeloek mengimbau agar para orang tua memberikan anak-anak mereka imunisasi yang diperlukan untuk membantu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap virus.
"Imunisasi ini [difteri] diberikan pada anak usia dua hingga empat bulan, diulang lagi pada usia 18 bulan dan saat anak memasuki usia sekolah dasar kelas 2 dan kelas 5," ujarnya ujarnya dalam acara pencanangan Outbreak Response Immunization (ORI) di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (11/12/2017).
Menurut Nila, peningkatan penyebaran bakteri difteri disebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya imunisasi bagi anak.
Dia menuturkan bakteri difteri pernah menyebar di Indonesia namun berhasil dicegah pada 1990, namun muncul kembali pada 2009.
"Kalau kita lihat berarti ini berarti anak-anak yang terkena ini tidak mendapatkan imunisasi dan ini dibenarkan pada waktu kita lakukan penelitian," kata Menks.
Nila menyebutkan wilayah yang paling banyak ditemukan kasus difteri mayoritas berada di kawasan padat penduduk.
Untuk di Jakarta sendiri, kasus difteri banyak ditemukan di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Tangerang. "Saya ingatkan semua melakukan imunisasi, ini hak anak," ujarnya yang melakukan pencanangan ORI tersebut bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.