Kabar24.com, JAKARTA—Akhir tahun ini Partai Golkar diharapkan segera memiliki ketua umum baru. Hal iti perlu untuk mempersiapkan langkah politik strategis guna menghadapi tahun pemilu 2018 dan 2019.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan dengan terpilihanya ketua umum baru, partai berlambang beringin tersebut bisa memperbaiki diri.
Sebabnya, saat ini elektabilitas partai terus merosot pasca Setya Novanto, Ketua Umum Partai Golkar saat ini, tersandung kasus korupsi KTP berbasis elektronik dan menjadi tahanan KPK.
“Kalau menurut saya yang mutlak, itu harus selesai pada akhir tahun. Sudah terpilih untuk menetapkan ketua umum dan sekjen. Kalau seandainya kita bisa laksanakan tanggal 15, why not, karena menurut saya dari melihat gelagat yang ada mungkin lebih cepat,” ujar Akbar, Jumat (8/12/2017).
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji mengatakan pekan depan DPP Partai Golkar akan menggelar rapat pleno.
Rapat tersebut akan membahas musyawarah nasional luar biasa atau munaslub yang diagendakan untuk mengganti ketua umum.
Baca Juga
“Memang undangan belum menyebar. Kalau tidak Senin ya Rabu. Tapi masih kita komunikasikan, yang pasti pekan depan harus rapat pleno, karena pelaksana tugas ketua umum [Idrus Marham] masih di luar kota. Kita akan komunikasikan,” ujarnya.
Ketua DPD I Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan mayoritas DPD I Partai Golkar sepakat munaslub digelar sebelum 20 Desember.
“Kalau munaslub semua orang saya rasa sudah sepakat. Titik berangkatnya aja yang ada perbedaan. Kalau tanggal nyaris semua orang bilang sebelum tanggal 20 Desember. Saya sendiri berharap bisa 17 Desember,” ujarnya.