Kabar24.com, SAMARINDA - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Agung Laksono menilai sudah sepantasnya Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jawa Barat berasal dari kader Partai Golkar yakni Daniel Mutaqien berpasangan dengan Bakal Calon Gubernur Ridwan Kamil.
“Karena Partai Golkar memperoleh kursi terbesar kedua di Jawa Barat setelah PDIP. Dan, saya berkeyakinan pasangan ini sudah final,” kata Agung Laksono usai melantik pengurus Kosgoro 1957 di Hotel Selyca Mulia Jl Bhayangkara Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (28/11/2017) malam.
Agung Laksono yang juga menjabat Ketua Umum Kosgoro 1957 menjelaskan Golkar sudah memutuskan mengusung pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018. Namun, tahapan selanjutnya, semua dikembalikan pasangan tersebut untuk ke depannya.
“Semua terpulang dari pasangan itu (Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien) sendiri. Apakah bisa mempermanenkan itu. Jadi kami serahkan ke Bapak Ridwan Kamil,” kata Agung Laksono.
Adapun, Dedi Mulyadi yang menjabat Bupati Purwarkata dan juga memiliki peluang maju sebagai Bacagub Jawa Barat masih berposisi sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat.
“Bapak Dedi Mulyadi tetap Ketua Partai Golkar di Jawa Barat. Tidak ada perubahan itu,” katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Agung Laksono mengatakan apa yang diputuskan Partai Golkar dalam pilkada tidak akan mengalami perubahan. Walaupun, nantinya akan digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
“Pada umumnya, apa yang diputuskan Golkar dalam pilkada tidak ada perubahan bila ada munaslub. Begitu juga apa yang diputuskan calon presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019 tidak akan berubah. Terkecuali, ada hal-hal khusus,” kata Agung.
Agung menceritakan di DPP partai Golkar, pihaknya sedang menunggu pra peradilan (Setya Novanto) dalam waktu dekat. Dan akan menggelar munaslub, bila semua pihak ingin mengganti kepemimpinan dan memperbaiki elektabilitas partai Golkar.
“Kita tidak boleh main tunjuk saja (mengganti pemimpin) tanpa musyawarah. Munaslub itu acara pokoknya tunggal mengganti ketua umum saja dan jajaran kepengurusannya,” kata Agung.
Agung mengungkapkan keinginan Munaslub Partai Golkar sudah banyak dari DPD I Provinsi yang jumlahnya melebihi 2/3 dari jumlah total.
“Tapi terus terang saja, ada yang terbuka ada yang belum,” katanya.