Kabar24.com, JAKARTA - DBS Group Holdings Ltd berhasil melewati Singapore Telecommunications Ltd. (Singtel) sebagai perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara.
Perusahaan keuagan asal Singapura ini memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 62,97 miliar dolar Singapura (US$46,8 miliar) pada penutupan Kamis (23/11/2017). Jumlah itu melampaui yang dimiliki oleh Singtel dengan nilai kapitalisasi pasarnya sebesar 60,42 miliar dolar Singapura.
Keberhasilan DBS menjadi perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara tersebut, tak lepas dari kebijakan perusahaan yang memfokuskan diri pada bisnis dan layanan sektor digital. Dengan mengadopsi strategi “digital to the core”, bank terbesar di Singapura telah memberi sinyal bahwa mereka akan fokus pada bisnis yang terbukti menghasilkan return on equity (ROE) lebih tinggi dan konsisten.
Diksa Gera, analis Bloomberg Intelligence mengatakan, sektor teknologi saat ini tengah menikmati optimisme dan penilaian yang positif dari para investor di pasar saham. Apple Inc, dan Alibaba Group Holding Ltd menjadi beberapa bukti bagaimana perusahaan yang begerak di sektor teknologi berhasil memiliki nilai kapitalisasi yang besar secara global..
“DBS merupakan salah satu bank yang dapat dikatakan langka di Asia Tenggara, karena kemauannya untuk bertransformasi untuk menghadapi tantangan dan peluang baru di sektor teknologi di kawasan ini,” katanya, seperti dikutip dari Blomberg, Jumat (24/11/2017).
Adapun sebelumya, Chief Executive Officer DBS Piyush Gupta telah menyampaikan strategi digitalnya kepada investor dan analis pekan lalu. Dia mengaku perusahaannya tengah berusaha menurunkan biayaoperasional dan meningkatkan keuntungan melalui digitalisasi layanan kepada nasabahnya.
Baca Juga
Di Indonesia sendiri, DBS telah meluncurkan salah satu layanan digital andalannya yakni Digibank pada Agustus lalu. Adapun Digibank adalah sistem perbankan tanpa kantor cabang, kertas, atau pun tanda tangan dengan memanfaatkan gabungan inovasi teknologi terobosan seperti biometrik dan kecerdasan buatan.
Layanan tersebut diharapkan mampu mengubah secara drastis berbagai pengalaman bertransaksi dan menikmati layanan perbankan dari nasabah. Sebelumn di Indonesia, Digibank lebih dulu dirilis di India pada April 2016. Di negara itu, DBS berhasil menembus pasar perbankan ritel India dengan meraup sekitar 1,5 juta nasabah baru. (Bloomberg/Yustinus Andri)