Kabar24.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyebut pelaksana tugas (plt) Ketua Umum Partai Golkar akan ditetapkan pada Selasa (21/11/2017).
Penunjukan plt tersebut harus segera dilakukan untuk mengisi kekosongan pucuk pimpinan setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditahan KPK karena kasus korupsi KTP berbasis elektronik.
“Untuk menjalankan roda organisasi mekanismenya misalkan itu ada plt, membicarakan itu tergantung pada rapat pleno. Terus terang saya dua hari ini mencoba menghubungi para sesepuh dan tokoh Golkar, hampir semua menyarankan agar cepat melakukan konsolidasi internal. Oleh karena itu, besok jam 13.00 kami lakukan rapat pleno Partai Golkar agendanya konsolidasi internal,” ujarnya, Senin (20/11) di kantor DPP Partai Golkar.
Menurut Idrus dalam konsolidasi tersebut, bagian terpenting adalah memastikan kepemimpinan partai agar berjalan efektif, sehingga Partai Golkar dapat tetap melakukan langkah-langkah politik dan optimistis mencapai target yang ada.
Idrus pun mengklaim sudah ada calon untuk menduduki posisi plt Ketum Golkar. Idrus tidak menolak atau mengamini ketika ditanya apakah dirinya menjadi salah satu calon plt. Beredar kabar, ada beberapa nama calon plt di antaranya Idrus Marham, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid hingga Ketua Korbid Perekonomian Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Idrus menyebut dirinya sudah berkomunikasi dengan Setya Novanto. Menurutnya, Setya Novanto mengatakan tidak akan melakukan sesuatu yang menghambat mekanisme pergantian kepemimpinan baik di Golkar atau DPR.
Baca Juga
Idrus pun menegaskan perubahan kepemimpinan di Golkar tidak akan mengubah keputusan terkait penetapan calon kepala daerah yang akan mengikuti kontestasi pilkada serentak 2018.
“Itu keputusan Partai Golkar sebagai lembaga politik bukan perorangan. Masalah yang dihadapi ketua umum tidak berpengaruh terhadap keputusan yang sudah diambil sebelumnya, juga tak usah ragu bagi teman-teman cagub cawagub, wabup bacawabup saya jamin itu tetap,” ujarnya.