Bisnis.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai selain zakat, ritual keagamaan Islam lain yang bisa berperan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sedekah dan wakaf.
Manajer Pilar Sosial Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Arum Atmawikarta, mengatakan ketiganya, yaitu zakat, sedekah dan wakaf, dapat berperan penting dalam program perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan.
“Tujuan yang disasar [dari dana zakat, sedekah dan wakaf] adalah mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam seminar bertajuk Peranan zakat untuk mewujudkan SDGs di kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis (16/11/2017).
Menurutnya, lembaga pengelola zakat, infak dan sedekah melalui berbagai programnya dapat berkontribusi terdapat tujuan yang lain dari SDGs seperti menghapus kemiskinan dan kelaparan.
Selanjutnya dapat mengusahakan kesehatan dan kehidupan yang lebih baik, kesetaraan gender, inklusi keuangan serta mewujudkan perdamaian dan institusi yang lebih kuat.
Sementara itu Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta, mengatakan dana zakat tidak saja akan berperan dalam pendanaan berbagai program pencapaian SDGs, tetapi pada saat yang sama juga menjadi solusi bagi upaya perbaikan kehidupan dunia.
Seperti tahun ini, lanjutnya, zakat di seluruh Indonesia yang dikumpulkan oleh Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) mencapai sekitar Rp5 triliun.
“Dana sebesar itu telah diwujudkan dalam berbagai program pemberdayaan untuk mustahik [penerima zakat]melalui pendekatan kebutuhan dan potensi masyarakat penerima manfaat,” ujarnya.
Dia mengungkapkan dari sebanyak 17 poin tujuan SDGs itu secara garis besar Gerakan zakat berfokus pada 11 isu, diantaranya ialah pemberantasan kemiskinan, menghapusan kelaparan, peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan.