Bisnis.com, BONN – Pemerintah Indonesia berkomitmen memenuhi target penurunan emisi gas karbon sebesar 23%.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bonn, Jerman.
"Presiden pesan agar kita tetap bisa memenuhi target 23% penuruman emisi. Karena itu kita harus melakukan aksi nyata, bukan hanya ngomong saja, atau wacana saja," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (14/11/2017).
Dia menegaskan hal itu merupakan prioritas pemerintah yang bersama 195 negara lainnya telah berkomitmen untuk memenuhi Kesepakatan Paris (Paris Agreement) tahun lalu.
Sebagai bentuk nyata, Luhut mengklaim pemerintah sudah melakukan banyak kerja sama di bidang energi terbarukan, seperti energi solar dan angin, serta mengurangi sampah plastik di laut.
Selain itu, dengan memproduksi aspal dari plastik kresek dan juga aktif melakukan pengurangan penggunaan plastik kresek dengan menciptakan alternatif tas plastik dari bahan ramah lingkungan seperti dari singkong atau rumput laut.
Baca Juga
Ia juga mengimbau negara maju untuk membantu Indonesia dalam upaya memperkecil efek perubahan iklim.
Salah satu alasannya adalah Indonesia memiliki ekosistem mangrove atau hutan bakau sebesar 3,1 juta hektare atau 23% dari total mangrove di dunia yang menyumbang oksigen ke dunia.
"Jadi kalau negara maju punya teknologi [pelestarian dan pengembangan mangrove], sebaiknya dibagi juga kepada Indonesia," ucapnya.