Kabar24.com, JAKARTA - Korban tewas akibat gempa bumi di Iran dan Irak mencapai lebih dari 130 orang dan sebagian lagi masih tertimbun, menurut berbagai sumber.
Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) mengguncang perbatasan kedua negara dan korban tewas terbanyak berada di Provinsi Kermanshah, Iran yang berbatasan dengan Irak, kata wakil gubernur setempat kepada stasiun televisi negara.
"Masih ada korban yang tertimbun reruntuhan. Kami berharap jumlah korban tewas dan luka tidak banyak bertambah. Tapi angka ini pasti akan naik," ujar Wakil Gubernur Mojtaba Nikkedar.
Di antara para korban itu, lebih dari 60 berada di kota Sarpol-e Zahab, sekitar 15 km dari perbatasan. Sementara itu, sejumlah petugas kesehatan Kurdi mengatakan, sedikitnya empat orang tewas di Irak dan sekitar 50 menderita luka.
Pusat gempa yang terjadi kemarin berada di Provinsi Sulaimaniyah di kawasan Kurdistan dekat dengan perbatasan Iran. Aliran listrik padam di sejumlah kota Iran dan Irak, sementara kekhawatiran akan munculnya gempa susulan membuat ribuan warga di kedua negara berkumpul di jalanan dan ruang terbuka dalam cuaca dingin.
Sementara itu, Warga di Ibu Kota Irak, Baghdad melakukan salat dan doa khusus. Korban terbesar ada di kota Sarpol-e Zahab, yang berjarak sekitar 15 km dari perbatasan, seperti dijelaskan oleh kepala dinas darurat Iran Pir Hossein Koolivand, dalam siaran di saluran televisi pemerintah Iran IRINN.
Baca Juga
Kepada IRINN, Kepala Bulan Sabit Merah Iran Morteza Salim mengatakan gempa merusak sedikitnya delapan desa.
"Beberapa desa lainnya mengalami pemadaman listrik dan gangguan sistem komunikasi," ujarnya sebagimana dikutip BBC.com, Senin (13/11/2017).
Gempa juga terjadi di lokasi yang berjarak sekitar 30 km dari Halabja Irak, yang berada di dekat perbatasan dengan Iran, seperti disampaikan Badan Survei Geologi AS.