Kabar24.com, JAKARTA - Asean dan Hong Kong meneken persetujuan perdagangan bebas dan investasi dengan Hong Kong, wilayah khusus China, di Manila pada Minggu (12/10/2017).
Asean Hong Kong China Free Trade Agreement (AHKCFTA) tersebut, yang mengakhiri pembicaraan selama hampir 3 tahun, diperkirakan berlaku paling cepat mulai 1 Januari 2019.
Menurut Edward Yau, Sekretaris Perdagangan dan Pembangunan Hong Kong, perjanjian itu bertujuan membawa integrasi akses pasar yang lebih dalam dan lebih berani.
“Dalam menghadapi sentimen proteksionis di belahan dunia lain, perjanjian ini merupakan suara keras dan jelas dari kita semua untuk perdagangan yang lebih bebas dan terbuka,” ungkap Yau.
“Hong Kong, sebagai promotor perdagangan bebas dan pendukung sistem perdagangan multilateral berbasis aturan yang kuat, akan terus menempuh jalur ini [perdagangan bebas], terus melakukan yang terbaik," lanjutnya.
Penandatanganan AHKCFTA ditandatangani sejalan dengan pertemuan kelompok Asean di Manila, Filipina.
Itu terjadi setelah para pemimpin menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam sepakat untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dan subsidi yang mendistorsi pasar dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/10/2017) yang membawa jejak upaya Presiden AS Donald Trump untuk membentuk kembali lansekap perdagangan global.
KTT tersebut menawarkan hal kontras antara visi kebijakan "America First" ala Trump dan konsensus biasa yang mendukung kesepakatan multinasional yang sekarang ingin dicapai oleh China.
Yau menyatakan Hong Kong merupakan salah satu ekonomi paling terbuka di dunia, dan sejalan dengan pakta yang baru diteken tersebut, negara-negara Asean secara bertahap mengurangi atau menghilangkan bea cukai barang-barang di Hong Kong.
“Layanan profesional juga harus diuntungkan, dengan arus investasi yang terus meningkat,” lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon Lopez mengemukakan kemitraan itu akan mengantarkan sinergi perdagangan yang lebih besar dan kesempatan kerja yang lebih banyak untuk orang dan pebisnis di Asean.