Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Pakaian Jadi di Bali Didorong ke Pasar Ekspor

Pelaku usaha pakaian jadi didorong mengikuti tren pasar global untuk meraih peluang ekspor yang kian terbuka dan menunjukkan kenaikan signifikan.
Ilustrasi pedagang pakaian jadi/Reuters-Garry Lotulung
Ilustrasi pedagang pakaian jadi/Reuters-Garry Lotulung

Kabar24.com, DENPASAR - Pelaku usaha pakaian jadi didorong mengikuti tren pasar global untuk meraih peluang ekspor yang kian terbuka dan menunjukkan kenaikan signifikan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bali Jro Puspawati Saskara mengatakan peluang meraih pasar ekspor selalu terbuka lebar, tetapi memerlukan upaya aktif untuk menjemput bola.

“Perkembangan teknologi informasi sangat membantu mengenali apa yang diinginkan pasar. Kami tak bosan-bosannya mengajak pelaku usaha untuk membidik pasar di luar negeri melalui berbagai cara,” ujarnya pada Senin (6/11/2017).

Menurut Puspa yang juga Ketua Iwapi Kota Denpasar, upaya yang ditempuh salah satunya mengikuti kurasi pameran baik di dalam maupun luar negeri yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan.

Dia menyebut mulai November para produsen dan kreator pakaian jadi bisa mengisi formulir pengajuan dan atau seleksi akan dilakukan pada Ferbuari.

“Ini kesempatan menarik, karena berdasarkan pengalaman beberapa kali mengikuti program ini, kami mendapatkan buyer dan bisa memperluas jaringan hingga sekarang,” paparnya.

Menjelang akhir tahun ini, lanjut Puspa, permintaan pasar Australia yang didominasi pakaian dalam bikini) dan t-shirt cukup tinggi, begitu juga pesanan dari Singapura.

Namun, untuk pasar Malaysia mengalami kelesuan hingga tercatat turun 40%. “Kami belum memperoleh jawaban kenapa, yang jelas di luar ekspektasi kami menjelang tutup tahun,” kata Puspa.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan 10 komoditas yang mengalami peningkatan ekspor terbesar berdasarkan data September 2017 di antaranya pakaian jadi bukan rajutan yang mencapai 49,56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan nilai US$6,44 juta.

Dia memerinci pakaian jadi bukan rajutan paling banyak diekspor ke Australia (20,21%), Amerika Serikat (19,1%), dan Brasil (17,89%).

Lima komoditas utama ekspor dari Bali adalah produk ikan dan udang (25%), perhiasan/permata (16,41%), pakaian jadi bukan rajutan (14,59%), produk kayu/barang dari kayu (8,64%), serta produk perabot dan penerangan rumah (6,36%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper