Kabar24.com, DENPASAR—Usulan untuk memindah Ibu Kota Karangsem ke tempat yang aman dari bencana Gunung Agung diharapkan mendekatkan diri kepada rakyat yang selama ini jauh dari pusat pemerintahan kabupaten.
Seniman Wayan Redika berpendapat jika pusat pemerintahan dipindahkan dari Amlapura yang saat ini berada di lokasi rawan bencana, hendaknya dipikirkan secara matang dan menjadi momentum untuk pemerataan.
“Pemilihan lokasi hendaknya mendekat kepada wilayah yang selama ini jauh pusat pmerintahan di Amlapura,” kata perupa asal Karangasem itu, Jumat (3/11/2017).
Menurut Redika sedapat mungkin mempertimbangkan untuk membuka daerah baru dan tidak dekat wilayah yang telah padat penduduk atau ramai permukiman.
Selain itu perlu memikirkan pula keberimbangan jarak tempuh dari daerah paling utara dan selatan serta timur dan barat wilayah Kabupaten Karangasem.
Kata dia jika Kecamatan Abang merupakan salah satu lokasi yang diusulkan, itu merupakan alternatif yang cukup bagus, sekaligus untuk membuka akses yang lebih luas melalui pantai timur Karangasem.
Baca Juga
Usulan pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Badung disampaikan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernadus Wisnu Widjaja kepada Bupati Karangasem.
Kata dia posisi Kantor Bupati Karangasem aman dari banjir lahar dingin, tetapi kantor organisasi perangkat daerah atau kantor dinas dan badan bakal hancur jika Gunung Agung meletus.
Lokasi pertama yang diusulkan Kecamatan Abang yang berada di kaki Gunung Seraya. Lahan yang tersedia sekitar 5 ribu hektare dengan kemiringan 1%-2% persen. Sedangkan alternatif kedua di Kecamatan Manggis di atas lahan 3,5 hektare berupa kebun, hutan, sawah, dan pemukiman.
“Puspem Karangasem perlu dipikirkan dipindah ke zona yang aman, karena cepat atau lambat Gunung Agung pasti meletus,” kata Bernadus Wisnu.
Bupati Mas Sumatri menerima usulan tersebut dan akan dibuatkan perencanaan dna kajian mendalam. “Perlu dibicarakan dulu dengan bagian perencanaan dan DPRD Karangasem,” katanya.